Mempersiapkan acara besar seperti closing ceremony ini tentu membutuhkan koordinasi yang baik antara Ormawa FST dan Himpunan Mahasiswa (Hima) di setiap program studi.Â
"Kami melibatkan seluruh elemen Ormawa yang ada di FST. JAdi sudah kami koordinasikan sejak awal agar saat Fortama kita sudah siap untuk menyambut maba dengan meriah," tambah Rifda.
Dengan semangat kolaborasi, acara ini tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak saja, melainkan hasil kerja sama dari seluruh elemen mahasiswa di fakultas.Â
Keberhasilan acara ini juga menunjukkan bahwa FST Umsida mampu bekerja sama dalam menciptakan momen yang bermakna bagi mahasiswa baru.
Sumpah Mahasiswa sebagai Simbol Solidaritas
Salah satu momen penting dalam closing ceremony ini adalah pembacaan sumpah mahasiswa yang menjadi simbol solidaritas antar program studi di FST Umsida.Â
"Kita tadi menyampaikan sumpah mahasiswa, menunjukkan bahwa saintek itu bisa solid dengan mengadakan closing ceremony ini," kata Rifda dengan penuh semangat.Â
Melalui sumpah ini, katanya, mahasiswa baru diajak untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan kekompakan yang menjadi ciri khas Fakultas Sains dan Teknologi.
Harapan untuk Mahasiswa Baru
Rifda berharap agar mahasiswa baru angkatan 2024 dapat menjaga semangat solidaritas yang telah dibangun melalui kegiatan closing ceremony ini.Â
"Harapan saya buat maba saintek 2024 ini semoga ke depannya bisa tetap solid seperti acara tadi, meskipun hanya formalitas, closing party ini juga agar dapat merangkul tujuh prodi ini, terutama di himpunannya juga bisa solid," ungkapnya.
Menurutnya, masih banyak tradisi lain di FST Umsidai yang akan mahasiswa baru temui selama menempuh studi. Hal ini menegaskan bahwa tradisi closing ceremony ini hanyalah salah satu dari sekian banyak kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar mahasiswa di FST.