Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FKG Umsida resmi menerima mahasiswa baru pada tahun ajaran 2024 2025. Sebanyak 23 mahasiswa baru (maba) FKG Umsida mengikuti kegiatan pertama fakultas yang diselenggarakan di ruang kelas GKB 1 lantai 5 pada Jumat, (20/09/2024).Â
Lihat juga: Rencana Umsida Setelah Resmi Membuka Kedokteran Gigi
Dekan FKG Umsida, drg Lila Muntandir SpOrt dalam sambutannya mengatakan bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua sudah ada takdirnya.
"Mari kita sambut kegiatan ini dengan rasa syukur dan sukacita. Apapun yang kita lakukan saat ini, seingatnya dan selalu diingatkan bahwa ini adalah lillahi ta'ala. Dalam kondisi apapun jika kita sandarkan lillahi ta'ala, semua akan terasa ringan," ujarnya.
Momen ini, lanjutnya, merupakan awal dari percontohan FKG Umsida yang lebih berkembang ke depannya.
Menurutnya, mahasiswa tak boleh berhenti di tengah jalan. Artinya, mereka harus bisa menamatkan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa hingga benar-benar bisa mengabdi kepada masyarakat.Â
"Jangan berkecil hati, kita harus kompak dan menunjukkan bahwa FKG Umsida berkualitas, berkarakter, dan berprestasi," tegasnya di depan 23 maba FKG Umsida.
Dalam kegiatan ini Wakil Rektor 3 Umsida, Dr Nurdyansyah MPd dihadirkan untuk memberikan beberapa motivasi kepada maba FKG.
Maba FKG Umsida harus lebih melek teknologi
Dalam paparannya ia menjelaskan bahwa mahasiswa harus bisa mengikuti dan menggunakan teknologi. Terlebih saat ini sudah banyak AI tools yang bermunculan.
"Banyak perekmabangn teknologi yang sudah terlihat, seperti IoT, ChatGPT, VR, dan lainnya. Jika kalian tidak melek teknologi, maka kalian tidak bisa bertahan," ujarnya.
Begitu juga dalam dunia kedokteran gigi, mahasiswa harus bisa menggunakan teknologi untuk menciptakan inovasi di dunia kesehatan gigi.
"Kalian harus bisa lebih pintar daripada bapak dan ibu dosen yang mengajar kalian saat ini. Kalian nanti akan tumbuh dan berkembang dengan teknologi yang luar biasa," kata Dr Nur.
Selain itu, maba FKG Umsida juga harus bisa membangun tim untuk berkembang bersama. Menurutnya, sudah tidak zamannya anak-anak muda bekerja sendiri-sendiri, melainkan bersatu dan berkolaborasi.
"Misalnya kalian yang sudah menguasai teori tentang gigi. Saat kalian membuat inovasi, tentu kalian membutuhkan orang lain yang memang sudah ahli di bidangnya agar inovasi kalian bisa dirasakan banyak orang," katanya.
Catatan pendidikan masa depan
Dengan begitu, imbuh Dr Nur, ada beberapa hal yang menjadi catatan untuk generasi muda khususnya mahasiswa.
"Yang pertama kita harus mampu menjaga dan memastikan generasi selanjutnya bisa berlari kencang dalam hal inovasi. Yang kedua, mahasiswa harus bisa menguasai lingkungan dengan analisis yang tajam di berbagai kasus, seperti kemiskinan, penderitaan, ketidakadilan, dan lainnya,".
Dr Nur berpesan agar mahasiswa lebih sering berbaur dengan lingkungan dan peka terhadap mereka. Dengan begitu, mereka bisa sadar akan sesuatu yang perlu diperbaiki atau dikembangkan lagi.
Dari kepekaan tersebutlah mahasiswa mampu meneropong dan membawa masyarakat Indonesia dengan kebahagiaan dan kesejahteraan.
"Pendidikan itu tak hanya sekedar pintar dan pengetahuan saja,tapi juga memiliki hati dan otak yang seimbang atau yang biasa disebut konsep Ulul Albab, yaitu berpikir dengan baik dengan hati yang jernih" ucapnya.
Untuk menggapai apa yang diinginkan, Â dosen FAI itu memberitahu mahasiswa bahwa mereka harus mampu menyusun strategi dan tujuan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan dibarengi dengan refleksi diri.
Ia menutup motivasi yang berkata, "Jangan takut untuk melangkah. Karena benar dan salah itu hanyalah mindset semata. Begitu juga dengan apa yang telah dikatakan Allah bahwa pikiran kita itu sama dengan jarum yang diletakkan di lautan, yang terlihat hanya beberapa tetes saja, tapi banyak tetes lainnya yang tak bisa didapatkan karena kita terbatas,".
Setelah sesi sambutan dan motivasi, para maba FKG Umsida diajak untuk berkeliling kampus dan laboratorium yang tersedia.
Lihat juga: Proses Umsida Wujudkan Cita-cita Membuka Prodi Kedokteran Gigi
Setidaknya ada 12 laboratorium yang mereka kunjungi pada kesempatan ini. Diantaranya, lab radiologi dental, lab fisiologi, lab CBT, lab ossce, patologi klinik, histologi dan patologi anatomi, lab anatomi, lab mikrobiologi, skills lab, lab IMTKG, dan lab IKGM.
Penulis: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H