"Alat perajang dan pengaduk sambal diharapkan mampu mempermudah pembuatan sambal. Apabila kegiatan produksi tersebut dikerjakan secara manual, maka akan cukup melelahkan. Selain itu, selanjutnya akan didesain alat bantu pengemas sachet. Untuk memenuhi permintaan konsumennya." tambah Dr Fahrudin.
Sebelum membuat mesin ini, tim abdimas Umsida telah melakukan pengujian gizi serta proses pembuatan dari sambal klotok di lab Teknologi Pangan Umsida. Didapatkan juga hasil dari uji nilai gizi dari produk-produk yang akan dipasarkan seperti sambal teri, sambal bandeng dan sambal tuna asap.Â
Hasil dari uji nutrisi tersebut dapat diletakkan pada bagian label produk makanan sehingga dapat mempermudah konsumen. Produk dari Sambal Klotok Riandi sendiri telah dijual melalui online shop dan mulai masuk ke ritel modern.
 "Hasil dari abdimas ini bisa menjadi peluang baru Teknik Mesin Umsida untuk berkembang sebagai produsen mesin alat bantu produksi, sekaligus memberikan manfaat bagi pelaku usaha Sambal Klotok Riandi di masa mendatang," tutupnya.
Penulis: Saarah Salsabila
Penyunting: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H