Dalam upaya meningkatkan ekonomi lokal dan kesehatan masyarakat, Mahasiswa KKN-T 20 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membuat inovasi baru berupa produksi cookies berbahan dasar daun kelor.Â
Pembuatan cookies daun kelor ini dilaksanakan di posko KKN dusun Cangkring, Sawocangkring pada Minggu (25/8/2024). Inovasi ini tidak hanya menciptakan alternatif makanan sehat yang peduli stunting, tetapi juga mendukung pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.
Potensi desa Sawocangkring
Melihat potensi daun kelor yang cukup mudah ditemui di wilayah ini, KKN-T 20 yang berjumlah 15 orang itu membagi tugas dan dibantu oleh dua pelaku UMKM setempat untuk membuat inovasi ini.Â
Selain perawatan yang cukup mudah, ternyata daun kelor juga menyimpan sejuta manfaat kesehatan yang dapat dimanfaatkan. Melalui pelatihan dan pendampingan, pengusaha lokal diajarkan teknik pembuatan yang efisien dan inovasi tampilan kemasan yang menarik konsumen.Â
Danang Aditya Pratama selaku ketua kelompok KKN-T 20 mengatakan, "Kami membuat inovasi cookies daun kelor karena bahan baku utama yang mudah ditemui di daerah ini,".
Selain itu, katanya, tim KKN juga ingin memperkenalkan daun kelor kepada kawula muda. Mungkin saja tak banyak dari mereka mengetahui bahwa daun kelor bisa diolah menjadi makanan kekinian yang enak dan kaya akan manfaat.
Manfaat ganda cookies daun kelor
Cookies ini diklaim memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk menurunkan kadar gula darah, mengurangi risiko kanker, dan mencegah batu ginjal dan manfaat lainnya.
Produk ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan mulai dari anak-anak hingga usia lanjut.Â
"Di sisi lain, penjualan cookies ini juga dapat memberikan tambahan pendapatan bagi pelaku UMKM, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa.," ujar mahasiswa yang biasa disapa Danang itu.
Warga terlihat antusias mengikuti lokakarya pembuatan cookies dan mempelajari berbagai manfaat daun kelor. Kegiatan ini tidak hanya mengedukasi, tetapi juga membangun semangat kebersamaan dalam mendorong kemandirian ekonomi desa.