Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mujahaidun vs Qoidun, Dua Tipologi Manusia Menurut Rektor Umsida

3 September 2024   14:01 Diperbarui: 3 September 2024   14:01 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menceritakan dua tipologi manusia menurut Al-quran, Mujahidun VS Qoidun saat menghadiri wisuda ke-26 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro (STITMUBO), di Eastern hotel Bojonegoro, Sabtu (31/08/2024).

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu memberikan orasi dan motivasi pada wisudawan tentang semangat berprestasi dan bersinergi.

"Orang yang bersungguh-sungguh untuk terus-menerus meningkatkan kualitas hidupnya, meningkatkan kondisi di keluarganya juga masyarakat, dia tidak akan pernah puas dengan apa yang dicapai di atas selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk dirinya keluarganya dan masyarakat ini itulah tipologi orang yang masuk kategori mujahidun," terangnya pada 98 wisudawan, wali wisudawan dan para tamu undangan.

Baca juga: Pesan Inspiratif Rektor Umsida di Wisuda STITMUBO: Semangat Berprestasi dan Berbakti!

"Jangan sampai kita ini masuk ke dalam orang yang terkategori qoidun, santai-santai, tapi tidak merencanakan apa-apa dan tidak melakukan apa-apa," lanjutnya.

Dua Tipologi Manusia Menurut Al-quran

Terkait manusia bertipe Mujahidun dan Qoidun ini, Hidayatulloh mengutip Al-quran surat An-nisa ayat 95 yang artinya: "Tidaklah sama orang beriman yang duduk (yang tidak turut ber-perang) tanpa ada uzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar."

Dari ayat tersebut, Hidayatulloh mengaitkan dengan teori psikologi tentang tiga tipe manusia, yaitu quitter, campers, dan Climbers.

"Orang-orang yang quitters itu serba takut, tidak mau atau tidak siap untuk menghadapi resiko sekecil apapun," ujarnya.

Baca juga: Umsida and Perpusnas RI Agree on MoU, Prepare a Better Library

"Sedangkan campers itu orang yang camping. Anak-anak kita yang sekolah kalau liburan sekolah camping, naik gunung, ketika ada di tengah-tengah gunung menemukan dataran yang bagus biasanya mereka turun di situ buka tenda menyiapkan berbagai hal yang dibutuhkan," paparnya.

"Kalau manusia climbers itu pendaki, orang yang tidak pernah puas tidak akan pernah capek tidak pernah berhenti sebelum mencapai puncak," tegasnya.

"Prestasi hari ini misalnya, anda mencapai prestasi S1, maka teruslah belajar, teruslah berjuang untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian anda sehingga disitulah kemudian anda bisa memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi kehidupan umat ini," imbuhnya.

Kita semua, lanjut Hidayatulloh, harus terus bersemangat untuk berprestasi dan berlomba-lomba dalam keterbaikan, tidak cukup kebaikan saja, tetapi keterbaikan.

Bapak tiga anak itu lantas mengutip Al-quran surat Al-baqarah ayat 148 yang artinya: Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) keterbaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

"Semangat ber-fastabiqul khoirot ada empat. Satu, lakukan kebaikan. Dua, lakukan kebaikan itu terus-menerus. Tiga, lakukan kebaikan itu yang terbaik, dan ke-empat, jadilah bagian pertama yang melakukan kebaikan dan yang terbaik itu secara terus-menerus," tandasnya.

Penulis Dian Rahma Santoso

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun