Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui Pusat Informasi dan Pengembangan Karir Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertemakan "Manajemen Tracer Study dan Pelaporan Hasil Tracer Study Perguruan Tinggi" di Ruang Rapat Kampus 1 Umsida, Rabu (28/08/2024).
FGD Tracer Study
Acara ini merupakan inisiatif strategis yang bertujuan untuk menyelaraskan pemahaman dan meningkatkan praktik pengelolaan tracer study di kampus, dengan mengundang Puthur Ardianto SPd MPd Kepala Divisi Pengembangan Karir Mahasiswa dan Alumni dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai pemateri utama.
Acara ini dihadiri  oleh Badan Penjamin Mutu (BPM), perwakilan administrasi fakultas, kepala program studi (Kaprodi), serta perwakilan dosen dari setiap program studi. Diskusi ini dirancang untuk tidak hanya memperkuat kerangka kerja tracer study yang sudah ada tetapi juga untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan dalam pelaksanaan dan pelaporan yang efektif.
Baca Juga:Â Gelar Kampanye Anti Bullying, KKN-T 17 Umsida Realisasi Sekolah Ramah
Dalam sambutannya, Rektor Umsida menekankan pentingnya pengelolaan data alumni dalam mengukur efektivitas output pendidikan tinggi terhadap dunia kerja.
"Tracer study adalah alat vital yang membantu kita mengerti keberhasilan pendidikan yang kita berikan dan bagaimana lulusan kita berkontribusi dalam masyarakat dan industri. Ini adalah fondasi yang membantu kita menyusun dan menyesuaikan kurikulum yang tidak hanya relevan tetapi juga prediktif terhadap kebutuhan masa depan," ungkapnya.
Puthur Ardianto mengawali presentasinya dengan memberikan gambaran umum tentang metodologi tracer study yang diterapkan di UMY, menyoroti keberhasilannya dalam mengintegrasikan umpan balik alumni ke dalam sistem pembelajaran dan pengembangan karir.
"Tracer study harus dikelola dengan sistematis dan berkelanjutan untuk menghasilkan data yang dapat diandalkan bagi pengembangan institusi dan penjaminan mutu akademik," jelasnya.
FGD ini juga membahas tentang pentingnya memanfaatkan teknologi dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Dengan kemajuan teknologi informasi, penggunaan platform online dan aplikasi mobile dapat memudahkan distribusi kuesioner dan pengumpulan data secara real-time, meningkatkan respons rate, serta memungkinkan analisis data yang lebih mendalam dan cepat.
Selain itu, kegiatan ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang sering dihadapi dalam pengelolaan data alumni, seperti rendahnya tingkat partisipasi alumni, keterbatasan sumber daya untuk pengelolaan data yang besar, dan kebutuhan untuk pelatihan yang lebih baik bagi staf yang menangani.
Baca juga:4Â Tantangan dalam Ketahanan Keluarga, Bukan Tanggung Jawab Satu Orang Saja
Solusi yang dibahas meliputi peningkatan komunikasi dengan alumni melalui media sosial dan alumni association, penggunaan insentif untuk meningkatkan partisipasi, serta integrasi tracer study ke dalam sistem akademik yang lebih luas.
Hasil dari FGD ini akan digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan kurikulum yang lebih dinamis dan responsif terhadap perubahan di lingkungan kerja.
Â
Umsida berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem tracer study, mengadopsi rekomendasi dari FGD ini, dan memastikan bahwa pendidikannya terus relevan dan menghasilkan lulusan yang siap untuk tantangan global masa depan.
Acara ini menjadi langkah penting bagi Umsida dalam usaha berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesiapan kerja lulusannya, serta memperkuat jaringan alumni yang merupakan salah satu aset terbesar universitas.
Editor: Rani Syahda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H