Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

4 Tantangan dalam Ketahanan Keluarga, Bukan Tanggung Jawab Satu Orang Saja

29 Agustus 2024   17:38 Diperbarui: 29 Agustus 2024   17:43 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal itu telah tercantum di 2 ayat sekaligus, yakni surat As Syura ayat 214 dan surat Al Baqarah ayat 215. Dari ayat tersebut, Majelis Tarjih Muhammadiyah mendefinisikan keluarga tidak hanya mereka yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Tapi  juga sanak saudara atau disebut extended family.

Mengapa keluarga?

Keluarga merupakan inti terkecil yang ada di lapisan masyarakat. Dan keluarga juga merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak untuk belajar tentang hidup. Keluarga yang kuat, berkarakter, dan berlandaskan nilai-nilai religius menjadi pondasi yang baik bagi perkembangan anak nantinya.

Dr Ulya menjelaskan, "Ada beberapa fungsi keluarga. Seperti fungsi pendidikan, sosialisasi, perlindungan, perasaan, agama, ekonomi, rekreatif, dan biologis. Dari fungsi-fungsi tersebut, dihadapkan pada persoalan-persoalan yang saat ini banyak ditemukan,".

Tantangan ketahanan keluarga 

Dok Humas Umsida
Dok Humas Umsida
  • Menunda pernikahan

Persoalan yang saat ini kerap ditemui di lingkungan sekitar adalah angka pernikahan di Indonesia yang turun signifikan setiap tahun. 

Dr Ulya menyebutkan bahwa saat ini, mereka yang sudah siap memasuki usia pernikahan tidak ingin terburu-buru untuk menikah. Bahkan ada beberapa dari mereka yang tidak mau menikah.

Hal tersebut, sambungnya, bisa menyumbang angka pernikahan di negara ini. Anak muda yang sudah siap menikah secara mental, fisik, ekonomi, sosial, dan psikologisnya ternyata banyak yang menunda pernikahan. Bahkan menurut mereka saat ini pernikahan bukanlah sebuah prioritas.

Jika anak muda saat ini berpikir seperti itu, tentu akan berdampak pada angka kelahiran. Jika angka kelahiran menurun, jumlah penduduk dapat semakin berkurang dan dapat menjadi ancaman.  

Baca juga: Laksanakan Permendikbudristek RI No 30 tahun 2021, Umsida Buat Satgas PPKS

Ketika angka kelahiran menurun, penduduk usia muda akan menurun, sementara kelompok usia tua menjadi lebih banyak. Hal ini dapat membuat Indonesia melewatkan potensi bonus demografi untuk mencapai cita-cita sebagai negara maju.

  • Childfree

Persoalan ketahanan keluarga juga bisa berasal dari seseorang yang sudah menikah namun memilih untuk tidak memiliki anak atau childfree.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun