Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nanungi Generasi Muda, Umsida dan Kemenkes Gelar Skrining NAPZA

28 Agustus 2024   16:02 Diperbarui: 28 Agustus 2024   16:04 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Muhammadiyah menjadi tuan rumah dalam kegiatan Skrining Masalah Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) pada Usia Dewasa Muda Menggunakan Assist di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. 

Baca juga: Umsida dan Desa Wedoroklurak Lakukan Pemeriksaan Lansia Menggunakan Metode Non-Invasive

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Mas Mansyur Lt 7 Umsida pada Rabu, (28/08/2024)  ini dihadiri oleh 160 peserta yang berasal dari berbagai kalangan. Ada mahasiswa Umsida, mahasiswa Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sidoarjo.

Skrining ini juga dihadiri beberapa tamu undangan, seperti direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni (DKA) Umsida, perwakilan dinas kesehatan Jawa Timur, tim kerja IV tata kelola gangguan penggunaan NAPZA direktorat kesehatan jiwa Kemenkes RI, dan pihak UNICEF Indonesia perwakilan provinsi Jatim.

Umsida yang menjadi tuan rumah merasa kesempatan itu sebagai sebuah kehormatan tersendiri. Hal tersebut disampaikan oleh Arif Senja Fitrani SKom MKom saat menyampaikan sambutan.

Menaungi generasi dari NAPZA

"Kepercayaan yang diberikan kepada Umsida merupakan bentuk bahwasannya kami dengan pihak pemerintah memang berniat untuk menaungi para generasi muda (mahasiswa)," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, anak muda lebih mudah mengetahui informasi tentang NAPZA dan sejenisnya. Oleh karena itu, di zaman yang cukup rawan ini, dosen yang akrab disapa Arif ini berpesan agar para mahasiswa meningkatkan keimanannya.

Kita sebagai insan manusia, dalam keyakinan masing-masing, harus berikhtiar menuju hidup sehat. Karena modal utama kita dalam beraktivitas adalah sehat jiwa dan raga. 

"Saya harap hal itu menjadi benteng utama. Kalian juga bisa berkumpul dengan lingkungan yang positif yang mendukung produktivitas. Semoga kegiatan ini bisa membantu kita semua agar terhindar dari NAPZA," tutup Arif dalam sambutannya.

Perwakilan dinas kesehatan provinsi Jawa Timur, Sri Suhartati MSi berpesan kepada para maahsiswa agar selama proses skrining, mereka menjawab semua pertanyaan dengan jujur. 

Baca juga: Tanggapi 21 Anak Dalam Kategori Stunting, Tim KKN Umsida Buat Seminar Kesehatan

"Hal itu dilakukan demi kepentingan mereka juga. Dan kami juga menyebarkan banyak skrining dengan menjalin kerja sama lintas sektor supaya para mahasiswa di Jawa Timur memiliki jiwa dan raga yang sehat," katanya.

Pun juga dengan tim kerja IV tata kelola gangguan penggunaan NAPZA direktorat kesehatan jiwa Kemenkes RI yakni Ners Elly Hotnida Goeltom. 

Dok Humas Umsida
Dok Humas Umsida

Ia menyampaikan bahwa skrining ini bukanlah hal yang menakutkan, justru hal ini merupakan langkah untuk menyehatkan generasi bangsa, terutama kaum muda.

"Kami berkeinginan para anak muda ini bisa sehat dan sejahtera hingga nanti. Skrining ini tidak untuk menakut-nakuti, tapi justru menumbuhkan semangat. Kalau kita punya masalah, maka harus bisa diatasi. Jadi tak usah takut skrining NAPZA," ujar Ners.

Menkes, katanya, menggandeng banyak pihak untuk mensosialisasikan hal ini. Mereka bersinergi untuk merangkul dan peduli akan kesehatan generasi muda. Pun jika nanti ada yang terindikasi, maka mereka akan segera menindaklanjuti melalui fasilitas kesehatan.

Ia melanjutkan, "Pun jika memang tidak terindikasi, kami berharap para mahasiswa bisa menjadi agent of change. Kami membutuhkan peran mahasiswa dalam memberikan edukasi terkait penyalahgunaan NAPZA di lingkungan sekitar,".

Kegiatan skrining harus dikembangkan

Setelah sesi pembukaan yang dilanjut dengan seminar, para peserta melakukan skrining yang dibagi menjadi tiga ruangan. Skrining diawali dengan pengisian data diri yang dilanjut dengan sesi wawancara terkait penggunaan NAPZA. 

Salah satu mahasiswa Umsida yang telah mengikuti skrining ini adalah Febri Murdiyanto dari prodi Teknik Mesin. Ia yang mengikuti skrining bersama teman-temannya itu merasakan manfaat kegiatan ini. 

"Sejak awal kegiatan ini sangat bermanfaat, mulai dari seminar yang mengenalkan kita tentang NAPZA, lalu ada skrining. Ada sekitar 30 pertanyaan yang harus saya jawab tentang NAPZA. Alhamdulillah saya bisa menjawabnya dengan lancar karena memang saya tidak mengenal hal-hal tersebut," ujar mahasiswa semester tiga itu.

Dari kegiatan ini, mahasiswa yang akrab disapa Febri ini berharap agar kegiatan seperti ini tetap dilakukan untuk mengedukasi para generasi muda tentang penyalahgunaan NAPZA.

Penulis: Romadhona S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun