Ia berharap kepada mahasiswa yang sedang berproses saat ini untuk mulai berlatih berorganisasi dan membuat kebijakan-kebijakan. Dari situlh mereka bisa menrapkan tiga indikator sebuah kebijakan yang efektif.
Dr Hidayatulloh menyampaikan satu poin lagi yang sangat penting untuk diterapkan, yaitu nilai kejujuran. Dalam suatu hadits Rasulullah mengatakan:
. عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ اِلَى الْبِرِّ اِنَّ الْبِرِّيَهْدِيْ اِلَى الْجَنَّةِ ( رواه البخارى ومسلم)
Hendaklah kalian jujur, karena setiap kejujuran itu akan melahirkan kebaikan, dan setiap kebaikan yang dibangun atas dasar kejujuran akan mengantarkan ke surga.
"Suasana kehidupan surgawi itu harus bisa kita rasakan di dunia ini nanti sampai di akhirat. Di dunia, indikator kehidupan surgawi itu adalah kehidupan yang tenang dan menenangkan," ungkapnya.
Lihat juga: Pakar Hukum Umsida: Ketentuan Tapera di Kebijakan Sebelumnya Saya Rasa Lebih Baik
Ciptakan lingkungan surgawi
Beberapa waktu lalu ramai di media sosial ada seorang mahasiswa fakultas kedokteran spesialis anestesi yang mengakhiri hidupnya.
Diduga, ia tak kuat dengan tindakan bullying yang dihadapi di kampus. Ia berpesan hal ini tidak terjadi di Umsida.
"Mari kita menjalankan proses pendidikan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab. bebaskan semua bentuk penindasan intimidasi bullying di lingkungan kampus," ujarnya.
Lalu, ia mengutip hadits yang berbunyi:
وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ