"Misalnya, mereka bisa merasakan suasana taman yang interaktif di mana mereka dapat mempelajari kosakata baru seperti 'soil', 'butterfly', 'broom', dan lain-lain. Pengalaman belajar yang imersif ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan minat siswa terhadap Bahasa Inggris," jelasnya.
Yuli dan timnya berharap, bahwa penelitian ini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia dalam mengadopsi teknologi terbaru untuk pembelajaran.
"Kami berharap bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar, menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan global dengan kemampuan bahasa yang kuat," harapnya.
"Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya berfokus pada pengembangan media, tetapi juga pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Melalui pendekatan imersif yang inovatif, diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih efektif dan menyenangkan, membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan di Indonesia," imbuhnya.
Baca juga:Â Lepas Mahasiswa KKN Kemitraan Internasional, Rektor Umsida: Kita Harus Punya Mimpi
Sementara itu Kepala SD Muhammadiyah Kreatif Bangil Pasuruan, Marisa Izzah MPd sangat merespon baik atas program penelitian pengembangan pembelajaran berbasis VR Tim Umsida di sekolahnya.
Menurutnya, kalau penggunaan teknologi VR ini diharapkan dapat memberikan pengalaman pembelajaran bahasa Inggris yang lebih menarik bagi siswa, sesuai dengan perkembangan zaman sekarang ini yang sudah penuh dengan teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H