"Acaranya hampir mirip dengan acara keagamaan di Indonesia. Mereka berdoa bersama dengan para biksu dan memberikan bingkisan kepada para biksu sebagai bentuk penghormatan dalam memimpin kegiatan," jelas mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris tersebut.
Melalui acara-acara ini, Raditya mendapatkan perspektif, pengalaman, dan pengetahuan baru tentang toleransi keragaman budaya.
Ikut mempersiapkan acara
Dalam mempersiapkan acara ini, mahasiswa magang internasional memiliki peran penting untuk membimbing para siswa, menyiapkan dekorasi misalnya.
Perbedaan agama dan budaya bukanlah masalah dalam acara ini. Memanfaatkan keterlibatan magang internasional menjadi salah satu keuntungan bagi Raditya sebagai mahasiswa. Menurutnya, tak semua mahasiswa bisa mendapatkan kesempatan besar ini.
Baca juga: Umsida Siap Berdayakan Sidoarjo lewat Mahasiswa KKN-T
"Sebagai mahasiswa magang internasional, berkesempatan mengikuti perayaan ini memberikan saya pengalaman dan pengetahuan baru tentang keberagaman budaya antar negara dan agama," jelasnya menanggapi acara-acara ini.
Menurutnya, keberagaman budaya antar agama dan negara yang telah ia jajal, bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam meningkatkan perspektif mahasiswa magang internasional.
Sumber: Raditya Ferdi RiyantoÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H