Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Dosen Umsida Buat Budkdamber, Berdayakan IRT

22 Juli 2024   17:30 Diperbarui: 22 Juli 2024   17:59 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membuat inovasi Budidaya Ikan dalam Ember (budikdamber) untuk mengimplementasikan kegiatan pengabdian masyarakat. Inovasi tersebut hasil dari kolaborasi dosen Teknik Industri yaitu Inggit Marodiyah ST MT, dosen Agroteknologi, Ir Agus M MP, dan dosen Kebidanan yaitu Paramitha Amelia Kusumawardani SSt MKeb.

Lihat juga: Abdimas Dosen Umsida Ciptakan Mesin Molen Pengaduk Dodol Rumput Laut

Mendukung produktivitas IRT

Mengangkat tema "Solusi Kreatif Ketersediaan Gizi Warga Kelompok Non Produktif Desa Kajartengguli", budikdamber ini ditujukan kepada para ibu rumah tangga yang ada di desa Kajartengguli. Sembilan IRT desa Kajartengguli sebagai kelompok non produktif mengikuti sosialisasi Budikdamber pada Selasa (16/07/2024) di kediaman Inggit.

"Meskipun sebagai ibu rumah tangga namun tetap bisa membantu memenuhi gizi keluarga melalui budidaya ikan dan sayuran di rumah. Selain itu, budidaya ini dapat memenuhi kebutuhan pangan sehingga lebih irit tidak belanja," ujar Inggit.

Sosialisasi dilakukan di desa tersebut karena prioritas pemberdayaan dimulai dari masyarakat terdekat lebih dahulu. Apabila masyarakat terdekat sudah mampu melakukan Budikdamber secara mandiri, inovasi ini dapat disosialisasikan secara lebih luas.

Peralatan dan cara kerja budikdamber

Dok Istimewa
Dok Istimewa

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan Budikdamber cukup sederhana, yaitu ember yang dilengkapi dengan kran, tutup ember, gelas plastik, media tanam, bibit ikan, air, dan bibit sayuran. 

Inovasi tersebut dipilih juga karena mudahnya alat yang dibutuhkan sehingga semua rumah bisa membudidaya secara mandiri. Di sisi lain, pentingnya mendapat tambahan gizi dari rumah secara berkelanjutan dan murah melalui pemanfaatan lahan yang sedikit untuk mewujudkan ketahanan pangan. Cara kerja Budikdamber ini sederhana, yaitu ember dijadikan sebagai tempat budidaya ikan lele, tutup ember digunakan sebagai tempat budidaya sayuran.

"Budikdamber ini memanfaatkan ember sebagai tempat budidaya ikan sekaligus sayuran. Sebuah ember sebagai tempat budidaya ikan lele dan tutup ember digunakan sebagai tempat budidaya sayuran kangkung,"  ujar Ir Agus M MP.

Pemilihan ikan tidak terbatas di jenis lele saja, bisa juga ikan lain yang tidak memerlukan perawatan intens. Begitu pula dengan sayuran yang tidak terbatas di jenis kangkung saja, bisa diganti dengan sawi atau sayuran lain yang memiliki akar serabut. 

Untuk menjaga kualitas air dan isinya, ember ini memiliki kran yang berfungsi sebagai saluran pembuangan air saat mengganti air ikan lele setiap dua kali dalam satu minggu. Dalam penggantian air budidaya ikan memerlukan jadwal yang pasti dan diganti secara berkala tergantung usia ikannya.

Lihat juga: Umsida Lolos Pendanaan Riset dan Abdimas DRTPM 2024

"Setelah sosialisasi ini, inovasi dapat lebih dikembangkan dengan peralatan rumah tangga yang lain, misalnya galon air mineral bekas. Peralatan yang digunakan tidak terbatas di ember atau galon air mineral saja, apapun bisa digunakan asalkan memiliki saluran pembuangan air yang memudahkan dalam menjaga air budidaya ikan," ujar Ir Agus.

Ia berharap ke depannya seluruh ibu rumah tangga di desa Kajartengguli secara mandiri mampu memenuhi gizi keluarga dan mampu membantu memberikan penghasilan tambahan bagi keluarga serta perwujudan dari ketahanan pangan.

Penulis: Romadhona S.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun