"Setelah ini, ada tanggung jawab yang kita emban masing-masing. Tak hanya kepuasan bagi pribadi, tapi juga tambahan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk diri kita. Saya berharap pengalaman yang baik itu diserbakan untuk mensyiarkan program PMM. Buatlah jejak digital itu bisa menjadi sejarah perjalanan kalian," tutur dosen Magister Pendidikan Agama Islam itu.
Baca juga: 21 Mahasiswa PMM Umsida Lakukan Kontribusi Sosial di SLB Aisyiyah Gedang Porong
Yang terakhir, ia berpesan bahwa jika semua hal yang dialami ingin berbuah kebaikan,  maka semuanya harus dipersepsikan dalam pemikiran yang positif. Jika pemikiran itu positif, katanya, maka sikap  terhadap masa depan juga akan positif.Â
"Hati-hati dengan pikiranmu karena ia akan mempengaruhi sikap. hati-hati dengan sikap karena ia akan mempengaruhi ucapan dan tindakanmu. Hati-hati dengan ucapan dan tindakanmu karena ia akan membentuk kepribadianmu. Hati-hati dengan kepribadianmu karena ia akan menentukan masa depanmu," tegasnya.Â
Dari proses pelaksanaan PMM ini, para mahasiswa telah mendapatkan informasi, baik yang didengar, dilihat, bahkan dipikirkan. Maka, kata Dr Hidayatullih, pastikan itu semua menjadi bagian yang positif di dalam perjalanan hidup. Secara formal, PMM telah berakhir, namun masih ada kesempatan yang lain untuk berjumpa kembali, entah di mana itu.Â
"Mudah-mudahan Kalian sehat walafiat dan kembali ke kampus masing-masing untuk melanjutkan perjuangan. Semoga Allah memberikan pertolongan kepada kita semua sehingga bisa segala lulus dari kuliah dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi," tutupnya melepas mahasiswa PMM batch 4.
Merayakan hari besar jauh dari keluarga
PIC PMM batch 4 Umsida, Chorun Nisak Aulina MPd, yang juga menyampaikan sambutan mengatakan bahwa mahasiswa PMM tak hanya mengikuti kegiatan perkuliahan akademik yang tersebar di berbagai prodi, tapi juga mengikuti beberapa kegiatan kebhinekaan, kelas inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial.
"PMM tahun ini luar biasa, karena mereka banyak meninggalkan momen-momen luar biasa, seperti bulan Ramadan yang biasanya mereka habiskan dengan keluarga di rumah masing-masing. Lalu ada wafat dan kenaikan Isa Almasih, Waisak, Paskah, Lebaran, dan Idul Adha yang membuat teman-teman akhirnya harus belajar untuk jauh dari keluarga. Tapi syukur Alhamdulillah kalian sudah kerasan di Sidoarjo meskipun tanpa keluarga dan menjadi keluarga baru PMM Umsida," ujar dosen yang bisa disapa Nina ini.
Baca juga:Â Umsida Terima 76 Mahasiswa PMM Batch 4 dari 40 Kampus di Indonesia
Ia berterima kasih kepada semua pihak yang turut andil dalam pelaksanaan program PMM Umsida selama satu semester.
Penulis: Romadhona S.