Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PCM Sedati Terima Dana Kurban Sebesar Rp 15 Juta dari DAIK Umsida

17 Juni 2024   05:37 Diperbarui: 17 Juni 2024   05:47 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Direktorat Al Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (DAIK Umsida) menyerahkan dana kurban sebesar lima belas juta rupiah kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sedati pada Jumat malam, (14/0/2024).

Baca juga: 3 Dosen Umsida Dampingi Sertifikasi Halal dan Keuangan Digital pada Wirausaha Muhammadiyah Sidoarjo

Program DAIK Umsida

Kunjungan tim DAIK Umsida ini disambut hangat oleh ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota PCM Sedati. Bertempat di kantor PCM Sedati, dana kurban ini diserahkan langsung oleh Dr Muadz MAg kepada ketua PCM Sedati, Arifin Hariyanto ST. Penyaluran dana merupakan salah satu rangkaian program Dakwah Terpadu DAIK Umsida.

Dr Muadz mengatakan bahwa penyaluran ini bertujuan untuk menjalin kerjasama dan mempererat tali silaturahmi antar ikatan Muhammadiyah sekaligus menjalankan visi Umsida. Ia menjelaskan, "Dari program dakwah terpadu ini, ada beberapa kegiatan di didalamnya, salah satunya untuk membantu PCM atau ranting yang membutuhkan,"ucapnya.

Selain itu, sambung Dr Muadz, kegiatan ini juga merupakan implementasi visi Umsida untuk menjadi perguruan tinggi unggul yang diharapkan bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat melalui IPTEKS. 

Terkait penyaluran dana kurban ini terhimpun dari anggaran yang sudah dibuat sebelumnya. Dana tersebut nantinya akan dibagi sesuai dengan program dakwah terpadu lainnya.

"Jadi dana itu berasal dari satu paket anggaran yang kami laksanakan secara rutin. untuk nominalnya, kami akan melihat kondisi sasaran yang dinamis. Komponen-komponennya akan kita hitung berdasarkan kebutuhan tiap daerah sasaran," tutur Dr Muadz.

Laksanakan Dakwah Terpadu di 2 tempat 

Untuk saat ini, DAIK Umsida menjalankan program Dakwah Terpadu di dua tempat sekaligus, yakni di Sukodono dan Sedati. Di Sukodono, kegiatan difokuskan saat hari raya Idul Adha. Sedangkan di Sedati, rangkaian kegiatan dilaksanakan sekitar satu bulan.

Dalam pemilihan wilayah, Dr Muadz menjelaskan bahwa target utamanya adalah perserikatan yang terdekat dari Umsida, dalam artian di wilayah PCM yang ada di lingkungan Sidoarjo. Sedangkan tahun-tahun sebelumnya, DAIK Umsida telah melaksanakan kegiatan ini di Jabon, Sukodono, dan tahun ini di Sedati.

Dok Istimewa
Dok Istimewa

Baca juga: MBKM KKN-T Umsida di Desa Wonosunyo Hidupkan Lagi Kampung Samiler dan Buat Sertifikat Halal untuk UMKM

Ia mengatakan, "Tentu jika nanti kita berhasil dan konsisten melaksanakan kegiatan ini, maka kami bisa berkontribusi untuk masyarakat lebih luas dan mengembangkan syiar dakwah Muhammadiyah secara umum,".

DAIK Umsida berencana untuk mengembangkan kegiatan ini hingga di luar daerah Sidoarjo. Sebelumnya, DAIK Umsida sudah merencanakan untuk melakukan dakwah terpadu di daerah Lumajang. Namun karena ada kendala teknis, sehingga pelaksanaannya akan direncanakan ulang secara matang agar bisa terselenggara kedepannya.

Sementara itu, Arifin Hariyanto, kepala PCM Sedati sangat mengapresiasi gerakan dakwah terpadu DAIK Umsida. Terlebih, penyaluran dana ini merupakan kali pertama yang diberikan oleh Umsida.

"Sekitar tiga hari lalu, Umsida menghubungi kami untuk menjalin silaturahmi dalam rangka pelaksanaan Dakwah Terpadu. kami sangat berterima kasih kepada Umsida yang telah memilih kami sebagai sasaran berbagai programnya. Alhamdulillah kedatagan ini sangat kami apresiasi," ucap Arifin.

Untuk pembagian dana kurban sendiri, Arifin menjelaskan tentang teknis pembagian kepada tiap ranting. "Jadi ketika kami dipilih menjadi sasaran dakwah terpadu, kami langsung mendata ranting mana yang sekiranya membutuhkan program ini. Karena tanpa ranting, PCM tidak bisa berkembang dengan pesat,"

Arifin menjelaskan bahwa di wilayah ini telah memiliki sembilan ranting dari enam belas desa yang ada di Sedati. Sembilan ranting tersebut memiliki enam masjid dan satu buah mushola. Dan hampir semua tempat tersebut tiap tahunnya bisa melaksanakan kurban. 

Dari hal tersebut membuat Arifin menyadari bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi yang mandiri, bisa berjalan tanpa ada campur tangan pihak luar. Jamaah internal Muhammadiyah telah memahami arti pengorbanan yang ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Baca juga: Fortawa 2023: Berikan Dana Sebesar 1,4 M Beasiswa untuk Maba

"Mudah-mudahan gerakan Dakwah Terpadu ini bisa menghasilkan kesimpulan yang bagus. Nanti dana ini akan kami alokasikan kepada ranting yang mungkin kurang kami perhatikan agar pelaksanaan kurban bisa merata," ucapnya.

Penulis: Romadhona S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun