Menyikapi banyaknya tuntutan standar seorang guru IPA, Dr Ria Wulandari menyiapkan para calon guru yang berkuliah di Umsida dengan sangat matang agar menjadi guru yang unggul dan berkualitas.
"Pastinya ya beberapa hal sudah dilakukan oleh Prodi Pendidikan IPA ya, karena kan tujuannya adalah ingin menghasilkan guru IPA yang berkualitas," ungkapnya.
Dari segi pembelajaran, prodi Pendidikan IPA Umsida telah menggunakan kurikulum Outcome Based Education (OBE).
"Kurikulum OBE ini akan menonjolkan kompetensi yang dimiliki mahasiswa, bagaimana keterampilan mereka dalam berpikir kritis, memecahkan suatu permasalahan dan sebagainya," ujarnya.
Setiap 4 tahun sekali, lanjutnya pasti ada perbaikan yang dilakukan prodi mengenai kurikulum agar mampu mengikuti trend perkembangan yang ada.
"Dalam proses pembelajarannya pun juga mahasiswa kita diajari untuk bagaimana caranya menyelesaikan suatu permasalahan berpikir kritis dengan cara memberikan permasalahan-permasalahan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari," terangnya.
Dr Ria Wulandari yakin bahwa pemberian suatu permasalahan (studi kasus) mampu meningkatkan motivasi mahasiswa.
"Pembelajaran ini tidak hanya dilakukan di kelas saja, ada kalanya kita ajak mahasiswa untuk menambah pengetahuan diluar yang relevan dengan studi mereka. Seperti kunjungan di pabrik es krim dengan tujuan mahasiswa bisa melihat langsung proses fermentasi, selanjutnya di planetarium dan masih banyak lagi," paparnya.
Prodi Pendidikan IPA Umsida juga memiliki keunggulan lain, yaitu dalam setiap pembelajaran selalu di integrasikan dengan nilai-nilai Islami.
Baca juga:Â Silasmas Awards 2024, Umsida Juara Harapan 2
"Jadi tidak hanya sekedar mempelajari IPA itu seperti apa tidak tapi kita juga mengkaitkannya dengan ayat-ayat yang ada di Alquran," ujarnya.