"Saya tidak menyangka karena hanya tim saya yang lolos tahap seleksi akhir dari Umsida. Saya dan tim juga sangat bersyukur atas lolosnya pendanaan tim PPK Ormawa HIMA Pendidikan IPA karena kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk PPK Ormawa ini," tuturnya.
Tujuan PPK Ormawa
"Jadi di Umsida kan ada program MBKM. Salah satu tujuan program tersebut adalah memupuk prestasi. Oleh karena itu, saya sebagai pihak mahasiswaan menawarkan  program atau kompetisi oleh Kemendikbud salah satunya ya PPK ormawa," ujar Muhlasin, dosen pembimbing program ini.
PPK ormawa ini, tuturnya, merupakan salah satu program yang targetnya adalah organisasi mahasiswa. Jadi, seluruh organisasi yang ada di Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) diberi wadah untuk mengikuti program ini, mulai dari workshop, dan pendampingan hingga tuntas. Tahapan ini ia sosialisasikan kepada mahasiswa sejak Agustus tahun lalu.
Walaupun PPK Ormawa diperuntukkan bagi mahasiswa yang mengikuti organisasi di kampus, Muhlasin menjelaskan bahwa di program ini pengusulnya adalah mahasiswa yang tergabung di organisasi dengan ketentuan anggota kelompok pada program ini berkisar antara 15 sampai 20.
Ia melanjutkan "Karena jika program itu  hanya dikerjakan oleh satu prodi saja, pastinya kurang heterogen. Misalnya anggotanya hanya berasal dari  prodi pendidikan IPA saja, maka nanti mereka akan mengalami kesulitan di bidang lain. Oleh karena itu, kami mengikutsertakan mahasiswa dari prodi lain dengan catatan mereka juga aktif di organisasi mahasiswa. Hal tersebut juga sudah diperbolehkan oleh pusat prestasi nasional (Puspresnas),".
Desa pelosok jadi tempat pengabdian PPK Ormawa Umsida
Program ini nantinya dilaksanakan di dusun Kepetingan yang merupakan salah satu daerah Sidoarjo yang cukup jauh dari wilayah kota. Akses untuk menuju desa ini pun cukup sulit. Untuk mencapai desanya sendiri (desa Sawohan), dusun ini dipisahkan oleh tambak. Dan saat musim hujan, kendaraan darat tidak bisa menuju ke dusun Kepetingan.Â
Dengan kondisi wilayah seperti itu, maka  akses pendidikan pun turut berdampak. Di wilayah ini banyak anak-anak mengalami kesulitan untuk menempuh pendidikan lanjut. Kebanyakan dari mereka hanya mampu mengenyam pendidikan sampai di bangku SD saja.Â
Karenanya, melalui program PPK ormawa ini mahasiswa Umsida berniat untuk memberikan pendampingan tentang pendidikan agar mereka tidak hanya berhenti di tingkat pendidikan tersebut. Di sisi lain, mahasiswa juga memberikan wawasan terkait dengan pentingnya pendidikan.
"Karena rata-rata  masyarakatnya bekerja di tambak, maka setelah lulus SD mereka langsung bekerja di tambak. Jika ingin melanjutkan sekolah pun, mereka terkendala jarak yang cukup jauh," tutur dosen FPIP Umsida itu.
Buat suasana pendidikan yang nyaman
Saat pelaksanaan PPK Ormawa, mahasiswa Umsida akan membuat suasana pendidikan non formal dan informal. Pendidikan non formal sendiri akan berfokus pada program, sedangkan informal berfokus pada peristiwa belajar.