Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa yang Membuat Orang Teribat dalam Prostitusi Online? Ini Kata Studi

26 Mei 2024   19:57 Diperbarui: 26 Mei 2024   20:34 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya yang telah terasimilasi dengan gaya kebarat-baratan membuat generasi milenial atau usia produktif sulit untuk memilah dampak luasnya penyebaran informasi. 

Mereka kehilangan identitas budaya dengan nilai-nilai kearifan lokalnya akibat terpaan budaya populer melalui iklan, film, lagu, dan hiburan populer lainnya. Mereka membeli gaya hidup, bukan kebutuhan hidup.

6. Gaya hidup

Faktor ekonomi akibat pengaruh gaya hidup juga kuat di kalangan pekerja seks online. Misalnya, pelaku yang masih duduk di bangku kuliah mengaku bahwa ia pertama kali masuk sebagai pekerja seks karena malu dengan atribut yang digunakan semasa kuliah. 

Lalu ia memutuskan untuk ikut melakukan prostitusi online karena penghasilan yang menggiurkan hingga ia bisa menyamai standar fashion di kampusnya.

Maraknya prostitusi online di era milenial didominasi oleh tujuan gaya hidup agar nantinya bisa mengikuti budaya populer yang semakin berkembang, terutama dalam hal fashion yaitu bisa membeli barang-barang mahal.

Gaya hidup menjadi motif dominan. Praktisi seks usia milenial menuntut diri untuk selalu mengikuti tren fesyen dan hiburan terkini. Mereka terjebak dengan model sosial modern.

Para pekerja seks online mengadaptasi dua gaya hidup. Pertama, mereka mengikuti tren dan menawarkan layanan seksual untuk menutupi biaya hidup. Kedua, mereka terlibat dalam perilaku tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, dan menggunakan narkoba.

Lihat juga: Apa Masyarakat Masih Ketergantungan Media Sosial Walau Pandemi Usai?

Meskipun begitu, para pelaku menganggap prostitusi online lebih baik daripada tren FWB dan sewa pacar yang ada di Indonesia. Di situ mereka dapat memberikan layanan seksual langsung yang juga menghasilkan keuntungan materi.

Jadi, memang terjadinya prostitusi online bisa disebabkan oleh gaya hidup dan budaya barat. Tapi, ada faktor lain yang membuat mereka terjun ke dunia gelap tersebut, seperti tuntutan ekonomi, pelampiasan, hingga trauma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun