Setelah pembukaan, acara berlanjut dengan pemaparan materi oleh narasumber ahli. Diantaranya, Â Mrs Tuangtong Soraprasert dari Fakultas Ilmu Humaniora dan Sosial BUU Thailand yang membahas tentang kehadiran konten di Asia Tenggara terutama di platform Netflix.
Setelah itu, ada Dr Kirti dari ADYPU India yang mempresentasikan tema "Forging Authentic Connection: PR Strategies for Navigating the Hyperconnected Era." Dr. Kirti menjelaskan strategi Public Relations (PR) yang efektif dalam era yang sangat terkoneksi saat ini.
Dari UTAR Malaysia, Mr Kenneth Lee Tze Wui, Senior Lecturer dan Head of Department of Mass Communication, menjelaskan tentang kebebasan media di Malaysia dan pelajaran yang dapat diambil terkait dengan tata kelola media baru.
Tak hanya diisi oleh ahli dari kampus luar negeri saja, Dr Didik Hariyanto, dosen prodi Ilmu Komunikasi Umsida juga mengisi materi tentang cara membangun kepercayaan di era revolusi digital, serta tantangan dan peluang yang ada.
Dari acara konferensi internasional ini, dapat memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka, bertukar ide, dan membangun jaringan dengan rekan-rekan dari berbagai negara.Â
Pengumuman best paper
Selain presentasi dari para pemateri tadi, konferensi ini juga terdapat sesi pemberian penghargaan kepada para pemenang best paper, salah satu lomba yang juga tugas akhir para peserta konferensi.
Beberapa pemenang best paper ini seperti Fayza Maulina Putri, mahasiswa Prodi Ikom Umsida. Lalu, Jaruwan Mokkhuntod dari BUU Thailand, Kharisma Sharma, mahasiswa ADYPU India, dan Kee Chian Yue dari UTAR Malaysia.
Baca juga: FAI Umsida Undang Penasehat Al-Alzhar di Seminar Internasional
Konferensi internasional ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik para peserta, membuka jalan bagi kerja sama lebih lanjut, dan menyemai benih-benih inovasi yang akan berkontribusi pada perkembangan ilmu komunikasi dan media di masa depan.
Penulis: Romadhona S.