"Saya terkesan dengan teman-teman semua. Saya yakin kalian semua sudah mengabdikan diri dan memiliki potensi di bidang keilmuan masing-masing, jadi tinggal menerapkan apa yang sudah diterima selama kuliah. Kompetensi ini bisa digunakan untuk meningkatkan pelayanan dan profesionalitas dalam melayani kesehatan tentunya. Jika memiliki ilmu tapi hanya mengejar ijazah saja dan tidak dikembangkan, maka sangat disayangkan," ujarnya.
Ia berharap, seiring dengan pertambahan kompetensi yang didapatkan, bisa linier memberi pelayanan kepada masyarakat. Lalu, semoga para lulusan nantinya bisa beradaptasi dengan baik, entah beradaptasi dengan masyarakat, lingkungan, pekerjaan, rekan kerja, dan perkembangan teknologi.
Terlebih saat ini, teknologi informasi sudah mengintervensi di dunia laboratorium. Ia berpesan agar lulusan bisa meningkatkan kemampuan seiring perkembangan zaman. Semua rumah sakit saat ini sudah menggunakan teknologi untuk mendukung akurasi, presisi, dan kecepatan dalam melayani pasien.Â
Didik melanjutkan, "Peran kita sangat dibutuhkan dalam hal ketepatan diagnosa pasien secara cepat dan tepat. Misal penggunaan antibiotik yang harus dianalisis lebih lanjut menggunakan parameter tertentu agar obat tersebut bisa digunakan dengan tepat sesuai keluhan pasien,".
Integritas menjadi poin yang disampaikan Didik dalam sambutannya. Ia setuju dengan pernyataan bahwa saat ini 90% persalinan dilakukan secara caesar. Menurutnya, tenaga kesehatan seperti, perlu dipertanyakan integritasnya.Â
Di bidang TLM juga, ada tantangan dalam menjaga integritas. Para ahli di bidang ini sangat dilibatkan saat proses check up pasien, tes bebas narkoba misalnya. Ia harap para ahli TLM yang terlibat dalam hal tersebut bisa menjaga integritas.Â
Baca juga: 8 Tips Melakukan Olahraga Saat Puasa Menurut Dosen Umsida
"Jika hasilnya A, maka katakan A. Jangan karena ada intervensi dari pihak tertentu kalian bisa mengatakan hasilnya B. Hal tersebut kerap terjadi saat ini," tutupnya.
Penulis: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H