Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membuka banyak kesempatan bagi mahasiswa yang ingin menjajal kuliah di luar negeri. Salah satu yang bisa mereka ikuti adalah program International Credit Transfer (ICT) yang ada di prodi Ilmu Komunikasi (Ikom). Pada pelaksanaan perdananya, Ikom menggandeng Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR) Malaysia.
Pada dasarnya, ICT merupakan pertukaran mahasiswa internasional ke kampus yang telah diajak bekerja sama. Ikom Umsida sendiri bekerjasama dengan UTAR, tepatnya dengan Faculty of Creative Industries, Department of Mass Communication.
Lihat juga: Sebanyak 9 Mahasiswa Internasional UMM Ikuti Kunjungan Budaya di Sidoarjo
Program ICT berawal dari IVSC
Poppy Febriana, salah satu dosen Ikom Umsida yang juga seorang ahli di bidang New Media, menjelaskan bahwa kerjasama ini dimulai sejak adanya International Virtual Short Course (IVSC) pada tahun 2022. Sejak saat itulah Ikom menggandeng banyak universitas baik dari dalam dan luar negeri.
Misalnya pada tahun 2022, bersatu dengan prodi-prodi se Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS), kegiatan ini berkolaborasi dengan kampus dalam negeri, seperti Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta (Uhamka), Khon Kaen Business School Khon Kaen University (Thailand), dan Mariano Marcos State University (Filipina).
Selanjutnya pada tahun 2023, IVSC bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) , Universitas Pembangunan Negeri Veteran Jawa Timur (UPNV Jatim), Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR) Malaysia, dan Burapha University (Thailand).
"Sebenarnya kita sudah sering berkolaborasi dengan kampus-kampus luar negeri, tapi memang pelaksanaannya tidak lama dan kebanykana dilakukan secara daring. Dari pengalaman IVSC kemarin, UTAR menawari kami kami untuk bekerja sama saling mengirimkan mahasiswa secara langsung," tuturnya.
Lihat juga: Ikuti 6 Program Ini Agar Bisa ke Luar Negeri, Mahasiswa Wajib Catat!
Kegiatan ICT UTAR
Program ini, lanjut Poppy, akan dilaksanakan selama satu semester penuh dengan ketentuan beberapa bulan perkuliahan dilakukan secara daring. Baru saat mendekati UAS, mereka akan berangkat langsung ke Malaysia. Mahasiswa akan mengikuti perkuliahan penuh di UTAR beserta kegiatan lainnya bersama Pimpinan Cabang  Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia.Â
Mereka juga mengikuti berbagai kegiatan softskill seperti leadership yang teknisnya seperti kegiatan kemahasiswaan. Mereka juga akan membuat sebuah kegiatan kolaborasi antara mahasiswa Umsida dan UTAR.Â
"Selain kuliah di UTAR, mereka akan berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang bekerja sama dengan PCIM Malaysia untuk mengajar anak-anak sekolah di Sanggar Belajar Kepong,".
SB Kepong adalah sebuah sanggar bimbingan di Kuala Lumpur, Malaysia yang didirikan oleh PCIM Malaysia untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak pekerja migran.Â
Antusias mahasiswa
Poppy mengatakan bahwa program pertukaran mahasiswa internasional luring perdana Ikom ini disambut baik oleh mahasiswa, "Alhamdulillah mahasiswa yang ikut program ini sangat antusias. Dari yang awalnya mereka takut berkuliah di luar negeri, ditambah lagi di UTAR. Walau berada di Malaysia, tapi sehari-hari mereka menggunakan bahasa Inggris karena mahasiswa didominasi oleh warga Tiongkok,".
Namun kekhawatiran itu hilang setelah mereka disambut dengan baik oleh dekan dan dosen UTAR. Mereka telah didampingi pihak UTAR untuk belajar tentang perkuliahan dan kehidupan sehari-hari di sana. Hal ini tentu memudahkan para mahasiswa saat menjalankan kegiatan sehari-hari.
Lihat juga: Umsida Terima 76 Mahasiswa PMM Batch 4 dari 40 Kampus di Indonesia
Bahkan salah satu mahasiswa di program ini ada yang memiliki tugas akhir yang akan disupervisi oleh dosen UTAR. Termasuk dengan ujiannya, dosen tersebut akan menjadi penguji tamu.
Penulis: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H