Lihat juga: Pencerahan, Awal Mula Sebuah Peradaban Menghadapi Masyarakat Korup
Setelah itulah Allah menempatkan iblis ke dalam neraka seperti yang tercantum pada surat ini.
Nabi Adam yang tergoda setan
Artinya: Dia (Allah) berfirman, "Turunlah kamu darinya (surga) karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina."
Berlanjut kepada surat Al-Baqarah ayat 35 yang berbunyi:
Artinya: Dan Kami berfirman: "Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada disana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim!"
Allah adalah pembuat aturan. Jika Allah sudah memerintah, maka itu adalah syariat. Berlanjut pada ayat ke 36, setan menggelincirkan (pikiran) kedua manusia tersebut dari surga. Bagaimana caranya?
Setan selalu membuat pikiran manusia menjadi gelar. Mereka menggoda Nabi Adam dan Hawa untuk melakukan larangan-Nya, yaitu mendekati pohon khuldi, pohon yang dilarang.
"Setan membisikkan kepada Nabi Adam bahwa jika ia memakan buah tersebut, maka ia  akan memiliki pengetahuan yang setara dengan Allah. Setan juga menggoda bahwa dengan memakan buah itu, Nabi Adam bisa kekal di surga. Dan akhirnya dua manusia tersebut tergoda," terang Dr Adji.
Tergelincirnya Nabi Adam adalah karena gelapnya pikiran. Allah telah membekali Nabi Adam pikiran. Pikiran ini, kata Dr Adji, seharusnya digunakan Nabi Adam untuk menyaring mana yang benar dan yang salah. Tapi karena sudah tergoda dan menjadi zalim. Akhirnya Nabi Adam, Hawa, dan setan dikeluarkan dari surga dan menjadi musuh abadi.
Perjanjian iblis dengan Allah
Dalam surat Al-A'raf terdapat perjanjian antara iblis dengan Allah. Iblis meminta agar hukuman tersebut dan Allah menyetujuinya.