Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Isi Kajian Ramadan, Dosen Umsida Bahas Surat Al-Baqarah Ayat 30-39

8 April 2024   23:11 Diperbarui: 8 April 2024   23:12 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr Kumara Adji Kusuma SFIlI CIFP, Salah satu dosen prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), mengisi kajian menjelang berbuka, sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh remaja masjid An-Nur yang menyajikan dakwah digital selama bulan Ramadan.

Dalam tausiyahnya, Dr Adji, sapaannya, membahas tentang surat Al-Baqarah ayat 30-39. "Dalam surat Al-Baqarah memberikan gambaran kepada kita tentang isi dunia. Jadi ini adalah gambaran tentang sebelum dimulainya waktu, kehidupan, dan dimulainya sejarah manusia. Hal itu sudah tercantum dalam Al-Quran tentang bagaimana dunia ini sebenarnya," ujarnya.

Lihat juga: Pastikan Zakat Fitrah Kita Sah, Ini Caranya

Adanya khalifah dari surat Al-Baqarah

Ilustrasi: Unsplash
Ilustrasi: Unsplash

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi". Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui". (Al-Baqarah ayat 30).

Di ayat 30 tersebut dijelaskan bahwa khalifah adalah wakil bukan pemimpin. Jika ada orang yang mengatakan bahwa seorang khalifah itu adalah pemimpin, mereka salah, "Mengapa?," tanya Dr Adji.

"Kata khalifah berasal dari bahasa Inggris yakni bahasa Inggris yakni caliphate yang diterjemahkan berarti pemimpin. Sedangkan bahasa Arab, khalifah berarti pengganti atau wakil," jelasnya.

Al-Baqarah dan pengajaran nama-nama

Saat Allah akan menjadikan manusia sebagai khalifah, malaikat bertanya mengapa mereka dijadikan wakil di bumi, mereka meragukanmu. Lalu, Allah membuktikan keraguan malaikat dengan cara mengajarkan Nabi Adam nama-nama semua benda, seperti yang tertera pada ayat 31 surat Al-Baqarah.

Artinya: Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kalian yang benar!".

Lihat juga: Berpuasa, Kenali 3 Jenis Makruh dan Contoh Perbuatannya Menurut Dosen Umsida

Setelah itu, malaikat menjawab pada surat Al-Baqarah ayat ke 32 yang berbunyi:

Artinya: Mereka menjawab, "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." 

Manager Lazismu Umsida itu melanjutkan, "Jadi ini yang menjadi kelebihan manusia atas malaikat, manusia diajarkan oleh Allah tentang semua nama-nama, sementara malaikat tidak. Hal itu terjadi ketika Allah sebelum memerintahkan malaikat untuk mengatakan apa yang telah disebutkan oleh Nabi Adam, dan para malaikat tidak bisa. Ternyata pengetahuan malaikat itu terbatas, sedangkan manusia tidak,". 

Mengapa Allah mengajarkan nama-nama? Apa hikmahnya?

Dengan mengajarkan nama-nama, sambung Dr Adji, maka manusia bisa memicu otaknya untuk berpikir. Dengan nama, manusia bisa merangkai kata menjadi kalimat dari kalimat akhirnya membentuk logika, membentuk makna, pikiran, ide, kecerdasan, dan menciptakan teknologi.

Dalam bahasa filosofi, teknologi adalah ketika manusia menanamkan pikirannya kepada Allah misalnya ketika manusia menanamkan pikirannya pada, kayu maka mereka bisa menciptakan sebuah kursi. Lalu, ketika menanamkan pikirannya pada air, maka mereka bisa mengembangkan menjadi minuman yang manis. Itu semua dipicu karena penguasaan nama (kata).

Penguasaan kata-kata sangatlah penting bagi manusia untuk menunjukkan kualitas pikiran dan kepintarannya. Dr Adji mengatakan bahwa orang yang memiliki kosakata lebih banyak dari orang lain, dialah yang lebih pintar dari yang lainnya.

Lihat juga: Puasa dan Kendali atas Tubuh

"Orang itu lebih pintar karena menguasai kata-kata lebih banyak dan dia tahu lebih dulu. Oleh karena itu, pengenalan kosakata perlu diterapkan sedini mungkin kepada anak. Karena bahasa bisa membuka cakrawala pikiran," tuturnya.

Inilah hikmah mengapa Allah mengajarkan nama-nama kepada Nabi Adam di dalam Al-Qur'an. Bahkan kosakata yang dimiliki malaikat sebenarnya terbatas, hanya yang diajarkan oleh Allah saja yang mereka ketahui.

Penulis: Romadhona S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun