Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengguna Media Sosial Cenderung Kesepian, Mengapa?

26 Maret 2024   15:13 Diperbarui: 26 Maret 2024   15:21 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengguna media sosial (medsos) semakin bertambah. Perkembangan teknologi yang tidak bisa dicegah ini mengakibatkan beberapa hal buruk. Misalnya, karena teknologi lah yang membuat orang jauh menjadi dekat, dan sebaliknya. Hal ini menimbulkan sikap individualisme yang tinggi.

Salah satu kalangan yang intens menggunakan media sosial adalah mahasiswa atau mereka yang berusia produktif. Intensity of Social Media Use and Loneliness in University Students, riset oleh Effy Wardati Maryam SPsi MSi, dosen prodi Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), mengatakan bahwa mahasiswa merasa bahwa tidak ada hubungan emosional yang intim dengan teman-teman mereka. 

Baca juga: Dosen Umsida Ungkap Kecenderungan Bermedia Sosial Sebabkan Phubbing, Apa Itu?

Mahasiswa tidak saling percaya satu sama lain dalam kelompok dan memilih untuk melakukan tugas secara individu. Dan banyak mahasiswa yang tidak sependapat atau memiliki pendapat yang berbeda akan diasingkan dalam kelompok mereka.

Lalu, apa yang membuat mereka (pengguna media sosial) merasa kesepian?

Ilustrasi: Unsplash
Ilustrasi: Unsplash
1. Terlalu lama bermedia sosial

Pengguna media sosial sering kali terperangkap dalam dunia maya di mana mereka menghabiskan berjam-jam di platform jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. 

Fenomena ini seringkali menyebabkan mahasiswa merasa kesepian karena kurangnya interaksi sosial langsung, meskipun mereka terhubung dengan teman-teman mereka secara virtual. 

Orang yang menggunakan medsos dengan intensitas tinggi memiliki tingkat kesepian yang lebih tinggi; hal ini berdampak pada interaksi sosial di dunia nyata.

Selain itu, bermain medsos terlalu lama juga tidak baik untuk kesehatan. Menghabiskan terlalu banyak waktu di medsos, terutama saat waktu tidur, dapat mengganggu pola tidur dan mengakibatkan kurangnya istirahat yang memadai. Kurangnya tidur yang berkelanjutan dapat mempengaruhi suasana hati dan menyebabkan perasaan kesepian yang lebih intens.

2. Insecure

Melihat media sosial saat ini, layaknya panggung yang digunakan untuk membagikan atau menunjukkan pencapaian tertentu. Ketika melihat gaya hidup yang tampak sempurna dari orang lain di medsos, mereka kerap membandingkan kehidupan mereka dengan apa yang mereka lihat di medsos. Mungkin merasa iri atau tidak berharga, padahal kenyataannya mereka mungkin hanya merasa diabaikan atau tidak dihargai.

Atau mereka sering melihat kehidupan orang lain yang tampaknya sempurna yang ditampilkan di media sosial tetapi jarang melihat sisi gelap atau tantangan yang mereka hadapi. Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak memadai atau kurang sukses, yang juga dapat meningkatkan tingkat kesepian.

Baca juga: Seberapa Besar Ketergantungan Orang Terhadap Media Sosial Pasca Pandemi Covid-19?

3. Interaksi hanya di dunia maya

Interaksi sosial melalui media sosial seringkali bersifat dangkal dan tidak menggantikan interaksi sosial kehidupan nyata. 

Seseorang mungkin memiliki banyak teman dan pengikut secara online, tetapi itu tidak selalu menghasilkan hubungan yang kuat atau mendalam. Bahkan mungkin saja mereka tidak pernah bertemu secara tatap muka langsung.

Meskipun terhubung secara virtual, interaksi di media sosial seringkali tidak dapat menggantikan interaksi sosial langsung. Kekurangan interaksi tatap muka ini dapat menyebabkan rasa kesepian karena manusia secara alami membutuhkan hubungan sosial yang lebih dalam.

4. Terisolasi

Pengguna media sosial dapat terjebak dalam dunia maya yang mengisolasi mereka dari interaksi sosial yang nyata. Hal ini terutama terjadi ketika seseorang menghabiskan terlalu banyak waktu di medsos daripada berinteraksi dengan orang lain secara langsung.

5. Pelebaran kesenjangan sosial

Beberapa orang mungkin merasa terisolasi atau kesepian karena melihat teman-teman mereka melakukan aktivitas sosial atau pergi ke acara tertentu tapi dirinya tidak diundang. Hal itu membuat mereka merasa di luar kelompok tersebut.

Bisa juga seseorang mungkin merasa kesepian ketika melihat teman-teman mereka terlibat dalam aktivitas atau percakapan online tanpa mereka. Terlebih ketika mereka memperlihatkannya entah melalui siaran langsung, postingan, atau sekedar cerita.

Baca juga: Mengapa Orang Memiliki Second Account? Ini 7 Alasannya

Dari fenomena ini, pengguna medsos yang didominasi oleh kalangan anak muda, kerap mengalami kesepian yang lebih-lebih ketika mereka semakin intens bermedia sosial. Sebaliknya, semakin rendah intensitas penggunaan media sosial, semakin sedikit kesepian yang mereka rasakan. 

Sumber: Effy Wardati Maryam SPsi MSi

Penulis: Romadhona S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun