Sifatnya yang cashless membuat e-wallet tidak bisa dilakukan menggunakan uang palsu. Jadi dompet digital bisa meminimalisir peredaran uang palsu. Transaksi menggunakan dompet digital juga tidak memerlukan waktu untuk menunggu kembalian karena nominal yang ditransaksikan telah sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki.
Dari penelitian ini, juga didapatkan bahwa penggunaan e-wallet di Sidoarjo tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap masyarakat. Masyarakat Sidoarjo menganggap bahwa penggunaan e-wallet membantu mempermudah transaksi mereka. Jadi mereka menggunakan dompet digital bukan untuk memenuhi gaya hidup atau mengikuti trend saja.
Lihat juga: Mengapa Lembaga Bank Konvensional Banyak Digunakan Pedagang Untuk Modal Usaha?
Kekurangan
Walau masyarakat Sidoarjo sudah familiar dengan penggunaan dompet digital, tapi sistem ini bisa berdampak negatif bagi penggunanya. Berikut kekurangan penggunaan e-wallet:
1. Belum tersebar di semua merchant
Kebanyakan, sistem dompet digital masih berlaku di kota-kota besar saja. Berbeda dengan di daerah yang belum semua merchant menerapkan sistem e-wallet. Dan biasanya, tempat-tempat yang menerima pembayaran menggunakan dompet digital adalah mereka yang menjual barang dengan harga menengah hingga atas.
2. Terkena biaya admin
Beberapa dompet digital masih menetapkan biaya administrasi untuk setiap transaksi yang dilakukan. Sebagai akibatnya, pengguna harus membayar biaya tertentu dalam bentuk persentase dari nilai transaksi.Â
Dan biasanya, jumlah biaya transaksi dapat bervariasi antara dompet digital yang satu dengan yang lainnya.
3. Menjadi konsumtif
Tak dapat dipungkiri bahwa kemudahan ini justru membawa masyarakat menjadi lebih konsumtif. Tak heran, akses e-wallet yang sangat mudah membuat masyarakat dengan gampangnya membeli sesuatu.Â