Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadi Atlet Hapkido, Mahasiswa Umsida Sabet Banyak Medali

6 Maret 2024   10:52 Diperbarui: 6 Maret 2024   10:55 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hapkido, mungkin terasa sedikit asing di telinga awam. Olahraga ini merupakan cabang olahraga beladiri yang berasal dari Korea Selatan. Di Indonesia sendiri terbilang masing jarang orang yang menekuni hapkido. 

Namun, ada salah satu mahasiswa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), yang menjadi atlet olahraga ini. Dia adalah Riska Shanila Hamzah, mahasiswa yang berkali-kali menorehkan prestasi gemilang.

Baca juga: Menepis Stereotip Atlet Bela Diri Perempuan dari 2 Mapres Umsida

Terbaru, atlet yang baru menjadi mahasiswa di tahun 2023 ini berhasil meraih dua juara sekaligus pada Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) 2023. Dalam kompetisi ini, Shanila, sapaan akrabnya, meraih dua penghargaan sekaligus. Ia meraih juara dua dalam kategori Daeryun Under 59 Putri, juga medali perunggu di kategori Hosinsul Authorized Putri.

Kembangkan hapkido di Indonesia

Dok pribadi
Dok pribadi

Namun sebelum menekuni beladiri Hapkido, Shanila lebih dulu menjadi atlet taekwondo sejak dini. Sang ayahlah yang memperkenalkan olahraga ini kepadanya sekaligus melatih Shanila menjadi atlet taekwondo.

"Saya dikenalkan ayah saya di taekwondo sejak sebelum sekolah. Baru pas kelas 5 SD, sekitar tahun 2015 saya pindah ke hapkido yang saat itu belum banyak dikenal. Makanya ayah saya melatih sekaligus memperkenalkan dan mengembangkan olahraga ini," ucap mahasiswa Teknik Industri ini.

Saat itulah Shanila melanjutkan karir beladirinya di hapkido. Di beladiri ini, ia melihat peluang yang besar untuk mencetak prestasi musabab masih jarang orang yang terjun di olahraga ini.

Di hapkido, tutur Shanila, walau satu master dengan taekwondo, ada beberapa hal yang harus diadaptasi dan beberapa tambahan. Ia menjelaskan bahwa di taekwondo lebih banyak memainkan kaki dan minim bantingan. Sedangkan di hapkido lebih banyak bantingan dan beladiri praktisnya. 

Baca juga: Atlet Tapak Suci Umsida: Dulu Saya Suka Tawuran, Alhamdulillah Sampai Kancah Internasional

Selain itu, ada perbedaan pada nama-nama gerakan dan di hapkido terdapat lebih banyak materi sehingga ia harus belajar materi dan gerakan yang ekstra. Awal menggeluti hapkido, Shanila juga merasa kesepian karena belum memiliki banyak partner olahraga ini. Jadi ia hanya berlatih bersama ayahnya saja.

Seakan membayar keputusannya menekuni hapkido, di laga perdananya Shanila meraih juara satu. Ia mengikuti kompetisi tingkat provinsi hapkido ini sekitar tahun 2022 yang sekaligus menjadi batu loncatannya menuju seleksi atlet bekapon (babak kualifikasi PON bagi juara 1-3). Dari kejuaraan ini juga, Shanila mulai menjalin relasi dengan atlet hapkido lainnya. 

"Saya langsung mengikuti tes tersebut dan Alhamdulillah masuk di seleksi bekapon dan dapat 6 besar. Jadi saya berkesempatan untuk mengikuti PON di Aceh September 2024 ini," ujarnya.

Raih 2 juara sekaligus di Porprov

Dok pribadi
Dok pribadi

Porprov 2023 menjadi laga ketiga Shanila menjadi atlet hapkido. Walau perdana mengikuti Porprov, ia langsung mendapatkan dua juara sekaligus. 

Shanila menyampaikan, "Untuk yang awal mungkin karena tanding pertama, itu agak mudah. Lalu yang kedua sedikit susah, baru yang ketigaa itu yang susah. Tapi Alhamdulillah saya bisa menyelesaikannya dengan kondisi yang sedikit cedera,".

Dalam mengikuti kejuaraan ini, ia mengaku sedikit kesulitan saat mendaftar. Alasannya sama, karena hapkido belum terlalu dikenal masyarakat, bahkan KONI Sidoarjo. Hal itu terjadi ketika pelatihnya mendaftarkan Shanila dan tiga atlet lainnya untuk mengikuti Porprov.

Hingga akhirnya, walau ia mendaftar Porprov terbilang telat satu hari, pihak KONI tetap mengizinkannya berlaga karena hapkido merupakan cabor beladiri baru. Dikarenakan waktu yang sangat mepet, ia harus mengurus berkas pendaftaran dalam waktu yang singkat. Pun juga dengan porsi latihannya.

"Idealnya, atlet kan berlatih sekitar enam bulan sebelum bertanding. Nah, kita hanya berlatih hanya satu bulan saja. Jadi pas bertanding, kami banyak yang mengalami cedera. Mulai ronde pertama, saya ketinggalan poin yang cukup jauh," ujar Shanila.

Berusaha mengejar ketertinggalan poin, Shanila menendang panggul lawan dengan cukup keras yang mengakibatkannya cedera. Namun ia berhasil memenangkan ronde pertama. Ia melanjutkan pertandingan dengan bertumpu satu kaki. Naas, di ronde ketiga kakinya tertekuk ke belakang dan tertimpa badan dengan posisi terlentang.

Baca juga: Menginspirasi! Dosen Umsida Sekaligus Jalasenastri Ini Selesaikan S3 Dengan IPK Sempurna

Ia melanjutkan, "Di Porprov ini akhirnya saya berhasil memenangkan pertandingan dengan selisih poin yang cukup tipis. Ingin saya lanjutkan tapi kaki sudah tidak kuat dan waktunya sudah habis. Jadi Porprov ini menjadi kompetisi yang berkesan bagi saya walau belum bisa dapat jaura satu,".

Dalam bertanding, Shanila selalu menanamkan pesan yang disampaikan pelatihnya yang mengatakan, "Sebelum kamu tidak bisa berdiri, sebelum kamu benar-benar tidak bisa bangkit, jangan pernah berhenti sebelum pertandingan selesai,".

mengawali tahun 2024, Shanila mempersiapkan dirinya untuk ajang PON 2024 dan Porprov 2025 dengan target medali emas.

Penulis: Romadhona S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun