Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Rektor Umsida Hadiri Baitul Arqam di Situbondo dan Beri Semangat Perubahan untuk Muhammadiyah

5 Maret 2024   16:07 Diperbarui: 5 Maret 2024   17:26 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatulloh MSi kobarkan semangat gerakan perubahan Muhamamdiyah saat hadiri baitul arqam guru dan karyawan sekolah madrasah Muhammadiyah Situbondo dengan tema menguatkan ideologi Muhammadiyah menuju sekolah berkemajuan pada Sabtu (02/03/2024). Acara ini diselenggarakan atas kerjasama majelis dikdasmen dan PNF dengan majelis pendidikan kader dan SBI Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Situbondo.

Muhammadiyah Sebagai Gerakan Perubahan

Dr Hidayatulloh menjelaskan bahwa Muhammadiyah adalah persyarikatan yang memiliki empat dimensi pergerakan, gerakan islam, gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar, gerakan tajdid dan gerakan pencerahan.

Setidaknya ada dua syarat utama Muhammadiyah dapat dikatakan sebagai persyarikatan atau organisasi. "yang pertama adalah tersistem, ketika bicara Muhammadiyah adalah sebuah sistem yang sangat besar maka kita menjadi sub sistem," Ungkapnya.

Ditinjau dari hierarki ada tingkat daerah, cabang dan ranting. Di masing-masing itu masih ada subsistem lagi hingga ke majelis dan organisasi otonom. Bahkan setiap individu yang menjadi bagian dari Muhammadiyah juga sebagai subsistem itu sendiri.

Masing-masing majelis lembaga mendapat perintah dari pimpinan pusat untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. "Jika kami adalah Muhammadiyah maka kita ini harus mau diatur oleh Muhammadiyah. Karena kita ini subsistem kalau kita tidak mau ikut aturan Muhammadiyah berarti tidak cocok Muhammadiyah itu sebagai rumah kita," Tukasnya.

Hal ini juga wajib dimiliki oleh setiap individu sepertu guru, karyawan atau organisasi yang di dalam naungan Muhammadiyah.

"Nah kalau ada orang Muhammadiyah kok tidak teratur iku gak tapek Muhammadiyah. Kok ada guru Muhammadiyah tapi tidak teratur itu nggak tapek guru Muhammadiyah, tidak sepenuhnya," Katanya.

Baca juga: Mahasiswa Ikom Umsida Sabet 3 Kejuaraan di Silat Apik PTMA 2024

Selanjutnya sebagai gerakan, Muhammadiyah dasarnya adalah sebuah pergerakan. "Amal Usaha Muhammadiyah tidak boleh mandek, harus menunjukkan dinamika yang melahirkan perubahan di arah kemajuan," Ujarnya.

Merujuk hal tersebut, Dr Hidayatulloh yang juga sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menyampaikan wasiat KH Ahmad Dahlan 

"Mengingat keadaan tubuhku kiranya aku tidak lama lagi akan meninggalkan anak-anakku, kita semua adalah anak-anak Ahmad Dahlan anak ideologis meskipun bukan biologis. Sedangkan aku tidak memiliki harta benda aku hanya memiliki Muhammadiyah yang akan kuwariskan kepadamu sekalian. Karena itu aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan, agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati, agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya," paparnya.

Dimata Internasional mereka sering menyebut bahwa "The biggest organization in the world is Muhammadiyah".

Sedangkan "di Jawa Timur sekitar 1034 sekolah yang bisa dikatakan sehat tidak lebih dari 25% selebihnya kurang sehat," Ujarnya.

Sebagai Wakil Ketua PWM yang membawahi bidang pendidikan, Dr Hidayatulloh memberikan semangat kepada seluruh pengurus sekolah Muhammadiyah untuk merubah kondisi sekolah untuk lebih baik.

Bapak tiga anak ini juga sempat menjadi kepala sekolah SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (SMAMDA) periode 2006-2010 dan 2010-2014.

Saat menjabat sebagai kepala sekolah Ia berbicara dengan dirinya sendiri "Hidayatulloh kamu sekarang dapat amanah dari PWM Jawa Timur untuk memimpin SMAMDA kalau kamu tidak bisa meningkatkan dan mengembangkan sekolah ini, Kamu tidak boleh lama-lama jadi kepala sekolah. Lebih baik segera selesai," Ungkapnya.

Baca juga: Ungkap Mimpi KH Ahmad Dahlan dalam Acara Peletakan Batu Pertama MBS

Kemudian untuk meningkatkan dan mengembangkan pendidikan agar memiliki daya saing itu, Dr Hidayatulloh kala itu menggandeng seluruh lapisan warga SMAMDA untuk sama-sama memahami persoalan disana dan melakukan pergerakan perubahan dengan cepat. Tentu untuk mewujudkan hal itu, Ia harus memiliki tim yang solid, mampu bekerjasama dengan baik dan memiliki visi yang sama.

Sebelum melaksanakan banyak hal, Dr Hidayatulloh mengajak seluruh audince untuk sama-sama berpikir. Mengapa sekolah Muhammadiyah didirikan? Untuk apa kita semua ada disini? Apa cita-cita untuk sekolah yang ditempati?

Setiap insan terutama pemimpin di sekolah harus memiliki cita-cita untuk kemajuan sekolah. "Tidak boleh ada orang di sekolah setiap hari tidak punya keinginan apa-apa tentang masa depan sekolah kita ini," Tandasnya.

Lalu mereka juga harus bisa mengukur seberapa tingkat ketercapaian cita-cita sekolah itu. Sehingga selanjutnya warga sekolah akan mampu merangkai apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai hal-hal yang belum memenuhi target tersebut.

Penulis: Rani Syahda 

*Humas Umsida

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun