Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini mendapat respon positif dari Srihdyani selaku kepala desa Cowek, Bidan Desa, dan warga setempat.
Srihdyani berharap agar kontribusi positif dalam pencegahan stunting terus berlanjut. Lalu inovasi-inovasi sehat semacam PMT Stik Nugget Sayuran dapat terus dikembangkan oleh ibu-ibu, terutama yang memiliki anak terindikasi stunting.Â
"Melalui kolaborasi aktif dengan masyarakat setempat, semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif dalam penurunan angka stunting di desa Cowek. Selain memberikan bantuan langsung berupa PMT, langkah-langkah ini juga bersifat berkelanjutan dengan melibatkan penduduk desa dalam perubahan praktek-praktek gizi yang lebih baik," ucapnya.
Lihat juga:Â Perkenalkan "SUEGER", Produk Olahan Susu Inovasi Mahasiswa KKN-P 52 Umsida
Dengan begitu, sambung Srihdyani, akan tercipta lingkungan yang mendukung pertumbuhan optimal anak-anak, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu sisi menarik dari kegiatan ini adalah kreativitas mahasiswa dalam menciptakan PMT stik nugget sayuran sebagai alternatif makanan bergizi untuk anak stunting. Inovasi ini tidak hanya mencakup aspek kesehatan, tetapi juga memberikan solusi konkrit untuk permasalahan gizi di desa Cowek.
Penulis : Anita Dwi Fitriani
PEnyunting: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H