Baca juga:Â Umsida Belajar Bersama UHT, Bahas 4 Poin Tentang Pengembangan FKG
Maka, sambung Abdi, sudah menjadi kewajiban alumni sebagai civitas akademik menjaga nama baik dan marwah Muhammadiyah.Â
"Lebih-lebih kita bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa bhakti kita, ilmu yang sudah didapatkan di Umsida merupakan ilmu yang konkret dan bisa dirasakan oleh masyarakat," tutupnya.
Cerita alumni lain di Mudik Alumni
Kata alumni Umsida lainnya yang hadir dalam acara hari ini adalah Sahlan Muhammad Aminullah. Ia adalah alumni Umsida lulusan 2018 dari program studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Ia merasa senang dan bangga telah menjadi bagian dari Umsida. Menurutnya, Umsida adalah rumahnya, terlebih saat kuliah, ia merupakan anak rantau.
"Saya rantau dari Nusa Tenggara Barat, tepatnya dari desa Dumu. Saya merasa bangga bisa belajar di Umsida. Umsida layaknya rumah bagi kami yang berasal dari tempat yang jauh pernah. Di sini merupakan tempat mencetak generasi dan mahasiswa yang mampu berjuang dan bersaing di tengah masyarakat," ujar alumni yang saat ini berprofesi sebagai guru di yayasan Bayt Al Fath Tanggulangin karena saat ini, Sahlan sudah berdomisili Sidoarjo.
Saat saya kuliah di Umsida, katanya, banyak kegiatan dan program yang disajikan kepada mahasiswa. Mereka juga dididik oleh para dosen yang ahli dalam bidang akademiknya.Â
Penulis: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H