Selian seminar, tim KKN 53 juga memberi PMT berupa agar-agar. Selama ini, PMT yang diberikan berupa kacang hijau. Namun bidan desa, terdapat beberapa masalah pada bayi sehingga PMT diganti agar-agar sebagai stimulasi perkembangan bayi.
Apresiasi warga terkait kesehatan
Pemerintah desa Sentul mengapresiasi kontribusi mahasiswa KKN Umsida dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Mereka membantu memberitahu seluruh warga desa Sentul untuk turut serta dalam seminar. Hal ini terlihat dari peran aktif pemdes Sentul, misalnya, pihak PKK desa dan kader yang membantu jalannya kesehatan di desa Sentul.
"Para ibu-ibu PKK dan kader ini bergerak secara menyeluruh. Mereka menyebar di empat dusun yang ada di desa Sentul. Di tiap dusun itu ada 3-4 ibu kader sebagai koordinator. Mereka melakukan kunjungan bumil untuk mengecek kesehatan. Jika janin tersebut terindikasi stunting, maka akan ditindak oleh pihak kesehatan desa," lanjut Azri.
Sejak diadakannya seminar tersebut, pada bulan ini pihak Posyandu memperketat kegiatan untuk mengedukasi stunting. Terlebih pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio yang akan kembali digelar pada 19-25 Februari 2024.
Lihat juga:Â Perkenalkan "SUEGER", Produk Olahan Susu Inovasi Mahasiswa KKN-P 52 Umsida
"Program ini bagus. Semoga masyarakat sadar bahayanya stunting sehingga warga antusias mengikuti program stunting yang sudah dijadwalkan oleh desa Sentul", tanggapan Yayuk, bidan desa Sentul.Â
Penyunting: Romadhona S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H