Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Surat Al Ma'un dan Hadits tentang Penggunaan Harta

15 Februari 2024   05:45 Diperbarui: 15 Februari 2024   06:01 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bukan itu yang saya maksudkan. Diamalkan, artinya dipraktekkan, dikerjakan! Rupanya saudara-saudara belum mengamalkannya. Oleh karena itu, mulai hari ini, Saudara-saudara agar berkeliling mencari orang miskin. Kalau sudah dapat, bawa pulanglah ke rumahmu masing-masing. Berilah mereka mandi dengan sabun yang baik, berilah pakaian yang bersih, berilah makan dan minum, serta tempat tidur di rumahmu. Sekarang juga pengajian saya tutup, dan Saudara-saudara melakukan petunjuk saya tadi!".

Pilihan editor: Tasawuf Muhammadiyah: Sufi Berkemajuan

Lebih lanjut, KH Ahmad Dahlan pun terus merefleksi Al Quran Surat Al Ma'un dengan pertanyaan, "Betulkah kita sebagai orang Islam yang berani menyerahkan harta dan jiwa raganya di bawah hukum Allah?" Inilah unsur yang yang menggoncangkan hati KH Ahmad Dahlan. Mengenai harta, tentang bagaimana harta itu diperoleh, dan bagaimana menggunakan harta itu dalam kehidupannya di Jalan Allah yang dalam konteks ini adalah untuk membela kaum tertindas, kaum fakir-miskin, dan untuk mewujudkan kemakmuran masyarakat yang diridhai Allah SWT.

Hadits tentang penggunaan harta

Ilustrasi: Pexels
Ilustrasi: Pexels

Selain ayat Al Quran, Hadits Rasulullah SAW juga turut menjadi pertimbangan KH Ahmad Dahlan adalah tentang penggunaan harta; seperti misalnya hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzaar al Ghifari:

"Aku berjalan dengan nabi SAW di Madinah dekat gunung Uhud, Rasulullah bersabda, "aku tidak senang mempunyai emas sebesar gunung sehingga lebih dari tiga malam, aku punya emas dinar untuk agama, kuberikan kepada hamba hamba Allah ke sana ke sini ke muka," sambal berisyarat ke kanan dan ke kiri, ke muka dan ke belakang. "Harta benda tidak perlu kusimpan melainkan kuberikan kepada hamba-hamba Allah." Rasulullah berjalan terus dan bersabda "sungguh kebanyakan manusia itu rugi (pada hari kiamat) kecuali orang-orang yang membagikan hartanya kepada hamba-hamba Allah dan yang suka membagi-bagikan barang yang sedikit dari miliknya. 

Abu Dzaar berkata, selanjutnya Rasulullah bersabda, "Hai Abu Dzaar apakah engkau berpendapat bahwa orang yang banyak hartanya itu kaya?" Aku menjawab "ya," kemudian Rasulullah bersabda, "sungguh orang yang kaya itu orang yang hatinya tidak membutuhkan harta, dan orang fakir itu ialah orang yang hatinya sangat suka kepada harta".

Pilihan editor: Mengisi Kajian Ahad, Rektor Umsida Jelaskan Kejujuran vs Kemunafikan

Dalam telaah beliau menanggapi hadits ini, KH Ahmad Dahlan pun lantas membacakan kitab Al Uhd wa al Mawatisiq (perjanjian yang kukuh). Kemudian KH Ahmad Dahlan menyampaikan pesan:

"Inilah perjanjian diantara kaum muslimin. Salah satu dari perjanjian itu ialah tidak boleh bekerja, menanam, mengetam, membikin pakaian, dan memasak makanan serta kerja apa saja untuk mencari harta. Aku berniat sengaja beribadah taat karena Allah, mengharap keridhaanNya, dan bekerja membikin manfaat untuk maslahah kepada para hamba Allah serta diriku sendiri hanya termasuk salah satu dari para Hamba Allah. Artinya aku tidak boleh mementingkan diriku sendiri, tetapi bersama-sama mementingkan jalan Allah".

Penulis: Kumara Adji

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun