Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

MBKM KKN-T Umsida Wonosunyo Hidupkan Lagi Kampung Samiler dan Buat Sertifikat Halal

7 Februari 2024   12:25 Diperbarui: 9 Agustus 2024   11:02 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengembangan UMKM hingga menerbitkan sertifikat halal bukanlah satu-satunya fokus program KKN-T di desa ini. Mereka juga menghidupkan kembali potensi desa Wonosunyo bernama kedai kampung samiler.

"Jadi di sana ada bangunan yang sudah lama tutup, entah apa penyebabnya. Jadi kami mengubahnya menjadi kedai untuk menghidupkan lagi wisata kampung samiler. Di kedai ini tak hanya berupa kafe, tapi juga menjadi tempat jalannya UMKM yang memproduksi samiler sebagai oleh-oleh," ucap Salsabilla, salah satu anggota kelompok.

Bangunan tersebut letaknya cukup strategis, tepatnya di depan pintu masuk desa wisata kampung samiler. Hal itulah yang menggerakkan mahasiswa KKN-T Wonosunyo untuk  menghidupkan kembali bangunan yang sudah 5 tahun tutup itu. Kelompok KKN Wonosunyo mendapat dukungan penuh dari pihak desa. Bahkan mereka memberikan bantuan baik secara moral dan material untuk pengembangan kedai. 

Baca juga: KKN-T Stunting Umsida Buat 14 Program Kerja, Simak Selengkapnya

Kedai ini tak hanya dijalankan selama program KKN-T berlangsung saja. Dalam pengembangannya, mereka menggandeng kelompok kerja (pokja) yang terlibat dalam bidang wisata desa agar nantinya setelah program KKN selesai, pihak desa bisa melanjutkan inovasi yang telah dibuat oleh mahasiswa KKN. Mereka juga mengajari pokja setempat untuk melakukan branding di media sosial. Nantinya, kedai ini menjadi tempat berkumpulnya warga, seperti acara tertentu, atau sebagai ikon kampung samiler.

"Dengan kami yang mengembangkan potensi lain yang ada di desa ini, masyarakat yang awalnya mengira desa Wonosunyo terkenal karena wisata sumber teteknya saja, sekarang bisa dikenal lagi sebagai kampung samiler," tutupnya.

Penulis: Romadhona S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun