Baca juga: Usai Bahas Kriteria Pemimpin, Rektor Umsida Ungkap Konsep 5K
Dia juga menambahkan kutipan surat al-Anfal ayat 24 yang artinya, "Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila Dia menyuruh kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu. Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan,".
Ayat-ayat tersebut, kata Hidayatulloh, merupakan panggilan untuk orang-orang beriman untuk memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya. "Ini menjadi dasar kita untuk mengaktualisasikan diri baik menjadi seorang pimpinan Aisyiyah maupun anggota Aisyiyah untuk membangun dan menjaga militansi," paparnya.
Ia lantas menanyakan seperti apa model kepemimpinan tersebut di Aisyiyah. "Pimpinan militan di Aisyiyah adalah pimpinan yang memiliki semangat juang tinggi yang selalu bersemangat dalam berjuang di jalan dakwah demi terwujudnya tujuan organisasi dan gerakan," sambungnya.
Mengakhiri sesi ceramahnya, Hidayatulloh mengutip makna semangat kepemimpinan dari ungkapan yang disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, bahwa kepemimpinan itu sama dengan ketangguhan pimpinan dalam berjuang.
Baca juga: Ini 5 Syarat Seorang Pemimpin Menurut Rektor Umsida
"Pimpinan yang militan itu tangguh. Tangguh terhadap setiap kesulitan, tangguh menghadapi dan menyelesaikan masalah, tangguh dalam usaha mewujudkan tujuan organisasi, dan tangguh di dalam menampilkan diri sebagai uswatun hasanah," ujarnya.Â
Penulis: Dian Rahma Santoso
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H