Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Neuropati Periferal Diabetic, Jadi Topik Utama Seminar Internasional Umsida

29 Januari 2024   16:53 Diperbarui: 29 Januari 2024   16:55 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prodi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar International Seminar dengan bertemakan Pendekatan Terbaru Fisioterapi pada Neuropati Perifer Diabetik yang di selenggarakan pada hari Sabtu,(27/01/24) secara online dan offline (hybrid).

Kegiatan ini diisi oleh para narasumber yang ahli dibidangnya, salah satunya adalah narasumber internasional Assoc Prof Dr Mohd Haidzir Abd Manaf yang berasal dari Universiti Teknologi MARA Malaysia.

Kehadirannya sebagai pembicara ini juga menjadi salah satu turunan atau implementasi dari kerjasama yang telah dibuat oleh Fikes Umsida bersama Fikes Universiti Teknologi MARA Malaysia. Sebelum kegiatan seminar Dekan Umsida Evi Rinata SST MKeb bersama Assoc Prof Dr Mohd Haidzir Abd Manaf juga telah menandatangani dokumen Implementation Agreement sebagai bentuk dan bukti komitmen keduanya

Sebagai pembicara kedua setelah dr Teguh Rahardjo SpPD KEMD. Prof Haidzir membawakan topik Kontrol Postur pada Neuropati Perifer Diabetik. Ia menyampaikan bahwa gejala umum terkait Diabetic Peripheral Neuropathy (DPN) di tandai dengan Penurunan fungsi saraf yang dapat menyebabkan reaksi lambat, pusing, kelemahan otot, kelelahan, dan perubahan kemampuan berjalan serta kontrol keseimbangan.

Baca Juga: Fisioterapi Umsida Gelar Seminar Internasional Pendekatan Terbaru Fisioterapi Pada Neuropati Perifer Diabetik

Kelemahan anggota badan dapat menyebabkan kesulitan dalam menaiki tangga, berdiri, memegang benda, dan mengangkat lengan. Reaksi yang lebih lambat dan kelemahan otot akan dapat mengakibatkan ketidakmampuan untuk menangkap diri sendiri ketika tersandung. Sehingga menyebabkan lebih sering terjatuh. Hilangnya sensasi di tangan dapat menyebabkan gangguan koordinasi tangan yang baik, genggaman, dan kontrol kekuatan, sehingga memengaruhi tugas sehari-hari.

Dampak neuropati diabetik pada Lansia dapat menyebabkan penurunan keseimbangan dan aktivitas sehari-hari seperti berjalan dan menaiki tangga. Individu dengan neuropati akan berjalan lebih lambat dan dengan posisi berdiri lebih lebar. Respons adaptif ini mungkin berhubungan dengan berkurangnya kendali keseimbangan atau meningkatnya risiko terjatuh.

Mereka yang memiliki gangguan keseimbangan atau kemampuan berjalan mungkin akan mengalami "takut terjatuh", sebuah persepsi yang meningkat terhadap ancaman pengendalian dari postur tubuh.

Pembicara ketiga sekaligus yang terakhir adalah Muhammad Irfan SKM SST FT MFis yang menjelaskan mengenai Pendekatan Terbaru Fisioterapi pada Neuropati Perifer Diabetik. Ia menyampaikan bahwa Peripheral Neuropathy (PN) adalah suatu kondisi yang dapat mempengaruhi saraf perifer yang mengakibatkan berbagai gejala termasuk nyeri, perubahan sensasi, dan perubahan aktivitas otot. Peripheral neuropathy (PN) dapat berhubungan dengan adanya penyakit lain seperti Diabetic, cedera tubuh, infeksi dan kondisi penyakit kronis.

Tenaga Fisioterapi juga dapat membantu mengurangi keluhan dari gejala PN dan adanya gangguan pada gerak dan fungsi serta aktivitas untuk meningkatkan kualitas hidup individu. Ia juga menjelaskan bahwa Neuropati Periferal umumnya dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah saraf yang terkena. Jenis sel saraf yang terkena atau proses yang mempengaruhi saraf.

Baca juga: Kenali Green Marketing, Strategi Pemasaran yang Diminati Gen Z

Irfan juga menjelaskan hingga mengenai gejalanya. Gejala PN ini juga sangat bervariasi, dan dapat mencakup masalah yaitu sensorik, motorik dan otonom. Adapun gejala Peripheral Autonomic Neuropathy Manifestasi yang beragam meliputi Gangguan pada saluran pernapasan, kesulitan menelan, ketidakmampuan untuk berkeringat, kehilangan kontrol usus dan atau kandung kemih, kehilangan kendali tekanan darah dan Nyeri dada.

Acara Seminar Internasional ini berjalan dengan lancar, dan tentunya para peserta seminar pun turut antusias bertanya pada setiap sesi topik yang disampaikan. Dikarenakan materi atau topik yang disampaikan sangat menarik dan bermanfaat tentunya. Acara ini ditutup dengan pembagian doorprize bagi tiga peserta paling aktif bertanya dalam kegiatan Seminar Internasional ini.

Tentu kegiatan ini bukanlah kegiatan yang terakhir. Kedepannya Pimpinan Universitas dan Fakultas akan terus berkomitmen memberikan edukasi baik kepada mahasiswa Fikes maupun seluruh masyarakat.

Baca juga: DRPM Umsida Melebarkan Sayap, Jalin Kerjasama Dengan UAD Yogyakarta

Sejatinya masalah kesehatan sebaiknya dicegah sebelum diobati. Maka edukasi serupa harus tetap dilaksanakan dan disebarluaskan bagi masyarakat umum baik di wilayah Kabupaten Sidoarjo maupun di seluruh Indonesia.

Penulis: Nur Khikmah

Penyunting: Rani Syahda

*Humas Umsida

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun