Mohon tunggu...
UmrianiR Narang0217
UmrianiR Narang0217 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

hobi saya olahraga, warna favorit hijau,biru,hitam,abu abu,makanan semuanya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Learning to Play pada Anak Usia Dini

5 Desember 2022   08:49 Diperbarui: 5 Desember 2022   09:13 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Proses pembelajaran adalah suatu hal yang sangat penting dalam pencapaian belajar anak. Belajar berupakan proses perubahan tigkah laku. Nasutin menyatakan bahwa belajar merupakan proses untuk menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Belajar juga merupakan aktivitas 

yang paling penting dalam kehidupan sehai-hari. Dengan adanya belajar kita jadi mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita ketahui. Maka itu belajar sangat mempengaruhi perubahan tingkah laku. Sedangkan lbermain adalah suatu hal yang tidak asing di dengar oleh kita terutama bagi anak usia dini. Bermain adalah hal yang sangat menyenangkan bagi setiap orang. 

Sudono (2000) memaparkan bahwa bermain adalah kegiatan yang dilakukan dengan alat atau tanpa alat yang menhasilkan pengertian atau memberikan informasi memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak. 

Dengan bermain anak bisa mengekspreskan diri tanpa paksaan dengan perasaan senang, aman, nyaman dan percaya diri. Bermain yang terdiri dari tanggapan yang diulang-ulang untuk kesenangan adalah pendapat dari Piaget. Nilai dan manfaat bermain yang bersifat edukatif bagi perkembangan anak-anak , saat ini sudah diakui oleh sekolah.

Mengajarkan anak usia dini pembelajaran bukan hal yang mudah bagi guru apalagi orang tua. Sebab anak usia dini itu lebih mudah bosan apalagi kalau belajarnya monoton dan tidak sesuai. 

Maka dari itu, kita sebagai orang tua dan guru harus mencari cara yang terbaik agar anak tidak bosan dalam pembelajaran. Salah satu cara yang tepat adalah membelajarkan anak diikuti dengan permainan.

Bermain sambil belajar adalah permainan yang bisa dimaikan di mana saja baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Belajar sambil bermain juga bisa kita lakukan di rumah, sekolah,taman, masjid dan masih banyak lagi.Yuliani (2010:21) dalam Anggaraeni (2017) menyatakan bahwa terdapat beberapa anggapan, yaitu: 1. Anak usia dini adalah peseta didik yang secara terus menerus mendapat informasi mengenai dunianya lewat pemainan; 2. Setiap anak  pada setiap tahapanya akan mengalami kemajuan; 3. Dalam hal pertumbuhan emosi da kognitif anak akan bergantung pada orang lain melalui interaksi sosial;4. Setiap anak dapat tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda- beda. Beberapa ahli memaparkan pada hakikatnya proses belajar pada anak adalah proses bermain.

Berikut ini adalah hal yang diterapkan dalam metode belajar sambal bermain di berbagai macam lingkugan:

  • Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan pendidikan pertama dan yang paling utama bagi setiapa anak. Karena manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan di lingkungan ini sebelum ke lingkungan lainnya. berikut penerapan belajar di linkungan keluarga

  • Bermain air dan pasir

(Rosen et al. 2015) Bermain pasir sangat bagus bagi perkembangan motorik, kognitif, sosial dan juga  emosional anak. Ketika anak mengangkat pasir secara berulang-ulang maka akan menguatkan otot anak. Pada penerapan ini, orang tua bisa mencampurkan beberapa  batu kecil-kecil ke dalam pasir tersebut, kemudian anak disuruh untuk mencari di dalam pasir.

  •   Memasak

  Orang tua mengajarkan anak memasak juga sangat bagus. Selain itu, memasak juga melatih keterampilan anak, membantu anak mengenal macam-macam rasa, membangun percaya diri, dan lain sebagainya.

  • Membantu pekerjaan rumah

Orang tua menyuruh anak melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel hal ini dapat melatih motorik anak, mengasah keterampilan, matematika, serta bahasanya juga.

  • Lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah adalah lingkungan yang penting bagi anak menuju jenjang kedewasaan. Maka itu guru berperan penting setelah orang tua dalam pembelajaran anak. Supaya pembelajaran tidak bosan maka guru harus menerapkan pembelajaran yang menarik dan mudah di pahami oleh anak. Berikut ini adalah pembelajaran yang bisa diterapkan guru kepada murid-muridnya

  • Bermain peran

Pada bermain peran ini murid memerankan apa yang disukainya semisal menjadi guru, atau yang lainnya dan guru di sini melihat dan mendukung. Bermain peran ini dapat membantu kemampuan berbahasa dan motivasi belajar anak

  • Menyusun puzzle

Guru mencontohkan terlebih dahulu cara menyusun tebakannya seperti apa, kemudian anak menyusun tebakan tersebut. Selain itu,bermain puzzle dapat melatih kesabaran, ketekunan anak dan meningkatkan kemampuan berfikir anak.

  • Menggambar dan mewarnai

Guru menyiapakan gambar yang menarik dan warna untuk anak dan menyuruh mewarnai sesuai dengan warnanya. Kegiatan ini juga dapat melatih anak agar anak dapat mengetahui banyak warna dan bentuk-bentuk.

  • Lingkungan Masyarakat

Lingkungan Masyarakat ini juga sangat penting untuk membentuk karakter anak. Orang tua membiarkan anak untuk bebas mengekspolari dunia sendiri dan bisa bersosialisasi dengan  orang di sekitarnya. Ini melatih anak untuk bersosialisasi dengan orang baru, berlatih anak untuk tolong menolong, melatih anak untuk,berbagi.

  • Bermain peta kumpet

Anak dibiarkan bermain di lingkungan luar agar dia bisa mengetahui di luar sana ada banyak sekali orang-orang, membuat anak tanggung jawab, melatih menjadi orang yng jujur, dan melatih konsentrasi.

  • Berkemmah

Orang tua juga bisa membebaskan anak berkemah agar anak bisa menjelajahi lingkungan sekitarnya, ini dapat melatih kedisiplinan, kemandirian, melatih anak berfikir kretif, dan melatih anak bekerja sama dengan orang lain.

  • Bermain bola

Bermain bola dapat mengembangkan motorik anak, dapat meningkatkan skill, melatih anak untuk berani, dan menjadi anak yang tangguh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun