Mohon tunggu...
Umi Lestari
Umi Lestari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengalaman Menginap di Huntap Untuk Para Korban Letusan Gunung Semeru

21 Juli 2024   09:02 Diperbarui: 21 Juli 2024   14:51 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu mendung menyelimuti gunung Semeru. Hawa dingin mulai kami rasakan karena daerah itu berada di kaki gunung. Kami disambut oleh Kepala MTsN 3 Lumajang, tuan rumah pelaksanaan rakorev.

Hari menjelang sore kami menuju huntap tempat kami menginap. Kami menyewa 3 huntap. Satu huntap untuk ibu-ibu yang terdiri dari 4 orang dan 2 lagi untuk bapak-bapak.

Dibeberapa tempat terdapat deretan huntap dan huntara. Model huniannya hampir seperti rumah perumnas, didalamnya terdapat ruang tamu lengkap dengan meja kursinya, kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Kami bisa beristirahat dan membersihkan diri di huntap ini. 

Malam mulai gelap dan perut mulai keroncongan. Kami semua pergi keluar menuju ke perkampungan untuk mencari warung makan. Malam hari di sana sangat sepi. Hampir semua rumah sudah tertutup dan kami tidak menemukan warung makan. Kami hanya membeli makanan seadanya. Kemudian kami kembali ke lokasi huntap. 

Hunian tetap di Desa Candipuro (dokpri)
Hunian tetap di Desa Candipuro (dokpri)

Didepan madrasah ada sebuah warung kecil. Kami berhenti dan menanyakan apakah ada nasi. Ternyata warung tersebut tidak menjual nasi tetapi penjualnya bersedia memasakkan untuk kami. Hujan pun turun, menambah dinginnya malam di kaki Gunung Semeru.

Setelah menunggu sambil minum kopi, teh dan lainnya, pesanan nasi kami sudah matang. Semua panas baru dimasak. Nasinya punel, sambel tomat, ayam goreng, gurame goreng, telur dan tempe goreng.

Alhamdulillah, nikmat dan kenyang. Namun yang membuat kami heran, harganya tidak sesuai dengan perkiraan kami. Sangat murah, sampai kami bertanya apakah ia tidak rugi. 

Malam semakin larut. Hujan berhenti dan kami mulia beristirahat di huntap. Hawa dan air dikaki gunung sangat dingin sampai menusuk ke tulang.

Alhamdulillah merasakan sensasi dinginnya udara dipegunungan. Walaupun menggigil namun harus lebih bersyukur karena kondisi daerah di kota kami aman.

Huntap ini semacam penampungan tempat aman yang dibangun oleh pemerintah bagi para penduduk  disekitar Gunung Semeru yang rumahnya rusak dan tertutup oleh letusan Gunung Semeru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun