Â
Asli kelahiran Madiun, tetapi kami tidak pernah tahu ada apa di Gedung Bakorwil (Badan Koordinasi Wilayah) Madiun. Bersama-sama dengan para siswa kelas unggulan Literasi MTsN 12 Madiun, kami para guru pendamping mengadakan kunjungan Lawatan Sejarah ke Rumah Dinas Bakorwil ini.
Gedung Bakorwil berada di Jalan Pahlawan Kota Madiun. Gedung megah yang berwarna putih ini merupakan gedung peninggalan Belanda yang masih mempertahankan bentuk asli dan masih berfungsi dengan sangat baik. Tampak dari depan, bangunan kuno namun sangat mewah yang dilengkapi dengan piliar -pilar Yunani yang sangat kokoh. Rumah Dinas Bakorwil ini berarsitektur Indische Empire. Gaya arsitektur ini merupakan bagian kebuadayaan Indich yang berkembang di Hindia Belanda pada abad ke 17 dan 18. Gedung Bakorwil tersebut dibangun dimasa penjajahan Belanda pada tahun 1830.
Tidak semua orang berkesempatan bisa mengunjungi gedung yang sangat bersejarah dalam proses berdirinya Kota Madiun. Kami sangat bersyukur berkesempatan bisa melihat langsung sejarah Kota Madiun melalui gedung yang sangat artistik ini.
Sebelumnya kami memang sudah mendapat ijin untuk berkunjung ke gedung Bakorwil ini. Maka saat kami datang, kami langsung diterima dengan baik. Setelah mengisi buku tamu di pos penjagaan, kami melewati halaman yang cukup luas. Mungkin tempat untuk upacara atau apel para pegawainya.
Sesaat kemudian kami sudah berada didepan gedung Bakorwil. Tampak didinding beranda dipasang banyak foto-foto bersejarah. Foto-foto tersebut adalah para residen Kota Madiun dari masa ke masa. Residen adalah pemimpin di karesidenan Madiun atau Residentie dijaman Belanda, maka rumah Dinas Bakorwil ini juga disebut dengan rumah residen.
Puas melihat-foto dan dan mendengarkan sejarah perkembangan Kota Madiun, tak disangka kami dajak masuk ke dalam gedung. Kami langsung memasuki ruang utama, sebuah ruang tamu yang sangat luas. Kursi empuk berjajar memanjang memenuhi seluruh ruangan. Didinding bagian barat terdapat foto-foto para residen saat ini. Para residen dari Karesidenan Madiun meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, Ponorogo, Ngawi, Pacitan.
Disebelah timur, diujung meja kursi tamu terdapat beberapa bendera dari wilayah Karesidenan Madiun. Dikanan kiri ruangan terdapat beberapa kamar. Kamar yang paling ujung dekat pintu keluar adalah kamar gubernur ( Ibu Khofifah ) saat beliau menginap ketika kunjungan kerja di Madiun. Kami berkesempatan memasuki kamar tersebut. Luas dan nyaman. Jujur, saya merinding bisa berada ditempat istimewa ini.
Setelah melihat-lihat dan mengambil gambar diarea ruangan utama, kami dibawa ke ruangan makan yang cukup luas. Terdapat banyak set meja kursi dari kayu disana. Dahulu pada jaman Belanda tempat ini dipakai untuk pesta dan berdansa. Â
Diruang belakangnya terdapat taman yang cukup luas juga. Ada beberapa jenis tanaman disana, salah satunya adalah tanaman Simalakama. Â Ada juga air mancur yang membuat taman menjadi segar sehingga siapapun betah berlama-lama disana.
Tujuan kami mengajak siswa-siswi kami ke tempat ini adalah supaya para siswa mengetahui sejarah kota Madiun. Dan benar adanya, Â setelah berkunjung di gedung Bakorwil ini kami mempunyai banyak informasi dan pengetahuan tentang sejarah dan proses berdirinya, perubahan dan perkembangan Kota Madiun. Pengalaman yang sangat berharga. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H