Alhamdulillah, kali ini bisa menikmati liburan yang lumayan lama. Waktu liburan ini bisa digunakan untuk melakukan pekerjaan rumah yang tidak sempat dilakukan bila hari kerja. Salah satunya adalah merawat tanaman buah yang ada disamping dan belakang rumah.
        Keuntungan dan kenikmatan tersendiri hidup didesa. Tanah pekarangan masih ada disekitar rumah. Jadi bisa dimanfaatkan untuk ditanami pohon buah dan sayur.
        Dibelakang rumah, suami menanam beberapa tanaman sayur. Diantaranya yang sedang berbuah cabe, terong. Lumayan tidak beli. Cukup untuk dimasak sendiri dan bisa memberi ke tetangga. Ada juga banyak tanaman bayam yang tumbuh sendiri (tidak sengaja kami tanam) yang sering saya petik untuk sayur dan kadang saya buat jus sayur dengan bahan sayur yang lain.
        Tanaman toga juga ada dibelakang rumah. Serai, kunyit, lengkuas dan kencur. Tanaman ini sering saya manfaatkan untuk membuat minuman. Misalnya seduhan serai ditambah dengan lemon. Atau minuman dari campuran serai, kunyit dan gula merah. Bisa juga kunyit, asam jawa dan gula merah. Alhamdulillah dari kebun sendiri bisa menjadi minuman tradisional yang menyehatkan.
        Untuk tanaman buah, ada beberapa pohon buah yang merindangi pekarangan kami. Yang sering kami panen adalah pohon pisang. Semula kebun belakang rumah dipenuhi oleh berbagai macam pohon pisang, pisang kepok, pisang raja, pisang ulin dan pisang susu. Seringkali kami makan pisang dari kebun sendiri. Namun belakangan pisang kepok banyak yang mengering daunnya, akhirnya mati. Akhirnya banyak yang ditebang dan ditanami sayur-sayuran.
        Yang juga sering kami panen adalah nangka. Pohon nangka kami sudah berbuah puluhan kali dan buahnya sangat lebat. Bahkan pernah salah satu cabangnya patah karena kebanyakan buah. Bibit pohon itu dari Blitar, diberi oleh keponakan yang tinggal disana. Banyak yang suka dengan buah nangka kami. Walaupun buahnya tidak besar namun kulit buahnya tebal, empuk dan sangat manis. Bila masih muda disayur gudeg juga enak. Kata tetangga, enak dan empuk.
        Nah....ini yang kami lakukan waktu liburan saat ini. Apa itu? Kegiatan ini sangat menyenangkan. Yaitu membungkus buah jambu air yang sangat lebat buahnya. Pohon jambu air ini sudah berbuah beberapa kali. Namun buah yang sekarang lebih lebat dari sebelumnya. Warna buahnya merah segar cukup menggoda.
        Buah jambu ini kami bungkus dengan plastik yang bagian bawah/pojonya diberi lubang. Jadi tidak terlalu lembab. Bila kami biarkan tanpa kami bungkus, hamanya 2 yang siap memakan setiap saat. Yaitu codot yang banyak beterbangan dipekarangan kami dan lalat buah yang setiap waktu bisa menghinggapi buah. Jadi sejak buah jambu masih kecil sudah kami bungkus. Takut kedahuluan binatang-binatang tersebut.
        Diminggu terakhir liburan kali ini, jambu air siap dipanen. Buahnya besar, merah dan segar. Wah, puas sekali kami memetiknya. Bila dimakan daging buahnya tebal, empuk dan banyak airnya. Rasanya juga manis segar. Tidak kalah dengan jambu yang dijual di toko buah. Alhamdulillah, senang memetik buah dari kebun sendiri. Inilah salah satu pengalaman menyenangkan selama liburan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI