Mohon tunggu...
ummu zahra khoirunnisa
ummu zahra khoirunnisa Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro

Bumi memang bulat, luas dan terlihat menyeramkan. Aku ingin melaluinya, rasanya seperti ketagihan. Walau bulatan itu, belum terlewati sempurna.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hamparan Sajadah

3 Mei 2024   05:36 Diperbarui: 3 Mei 2024   05:39 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukan sebuah nasihat, melainkan cerita hamba yang sering tersesat

Angkuhnya hamba menggembor-gemborkan kemenangan akan didapat

Seketika lenyap sudah semua angan tanpa sisa

Kau tau perbuatan siapa?

Tangan tuhan yang langsung menampar hamba karena merebut tugas tuhan

Hamba benar-benar tidak tau harus apa dengan perasaan yang tercabik-cabik

Teringat pesan sang ibu

Hamparkan sajadah mu, bersedihlah didepan tuhan dan minta ampun atas setiap kesombongan mu

Pesan yang tak pernah dilupa, perbuatan dosa adalah salah satu tingkah sombong pada tuhan

Beraninya menyakiti sang maha Esa

 

Adu nasib ku panjatkan padanya, meski tak pernah melihatnya langsung

Pinta hamba untuk dimohonkan ampun segunung dosa 

Orang bilang Bali itu indah, pantainya menyejukan mata

Orang bilang Switzerland tempat paling indah seperti di negeri dongeng

Bagi hamba tempat terindah dan paling mesra adalah berdiam diri di atas hamparan sajadah

Adegan bermesraan dengan tuhan sambil mengangkat kedua tangan dan mengucap semua yang tertahan sebelumnya

Ada rasa lega setelahnya, itu tidak bisa kau temukan di tempat lain

Hamparkan sajadah mu!

Coba saja dulu, baru tau rasanya

Dikala nyawa masih melakat pada raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun