Mohon tunggu...
ummu zahra khoirunnisa
ummu zahra khoirunnisa Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro

Bumi memang bulat, luas dan terlihat menyeramkan. Aku ingin melaluinya, rasanya seperti ketagihan. Walau bulatan itu, belum terlewati sempurna.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cintai Aku Satu Kali Lagi

1 Mei 2024   01:09 Diperbarui: 1 Mei 2024   01:32 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Coba bertanya pada rembulan saat malam

Masihkah ada kesempatan membersamaimu lagi?

Keinginan ini semakin kuat karena raguku

Meragukan kesetiaanmu, kejujuranmu, bicaramu, bahkan isi hatimu

Semakin lama dirimu mulai lelah karena raguku

Kamu yang selalu memperhatikan setiap sudut wajahku,

kini kau sibuk pada dirimu sendiri

Aku rindu seluruh peduli dan perhatian mu

Kini rasanya berbeda

Bersama, tapi merasa tak berjalan bersama katamu

Ucapanmu menusuk ke relung hati

Benarkah selama ini aku melakukan hal yang sama dengan ucapanmu?

Marah, kecewa, lelah kamu rasakan sendiri

Bisakah kamu menerima maafku?

Jujur saja saat melihatmu tersenyum semanis buah strawberry bukan karena aku

Dadaku sesak seakan kehabisan nafas di tempat

Sadar!

Balasan yang kubuat selama ini padamu sudah datang

Itu semua ku lakukan, karena raguku sudah terjawab

Ragu ku menjawab ' dia yang kau butuhkan, bukan yang lain'

Sayang sedari dulu aku tidak pernah jujur atas seluruh isi perasaan dan pikiran

Namun, nasi sudah menjadi bubur hambar

Gula sudah larut pada kopi 

Kalau boleh memohon satu permintaan terakhir

Tolong cintai aku satu kali lagi...

Menyesal dulu aku anggap kau ada tapi tiada

Dari seorang pria bodoh, tidak tau malu dan tidak tau diri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun