Aku, Aku dan Aku
yang ada hanya akuÂ
Tidak usah banyak bertanya
Karena jawabannya tetap aku
 Izin pinjam kehebatan mu, wahai pujangga
Dalam bercerita derita awan gelap
Dia berbeda tapi terluka selalu
Jika melihatnya sepanjang waktu,
mengapa pantulan itu menggambarkan aku?
Makanya tidak usah banyak bertanya!
Misteri bukan?
Batu memang!
Pengakuan mu menjelaskannya,
jujur saja!
Pengecutnya kamu manusia!
Pendam saja seperti gunung
Saat tak tertahan, maka kamu akan meletus
Kamu berhutang budi pada huruf abjad, titik, koma dan tanda seru
Tanpa mereka, kamu meraung-raung layaknya anak kecil tidak diberikan mainan yang diinginkannya