Mohon tunggu...
ummu zahra khoirunnisa
ummu zahra khoirunnisa Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro

Bumi memang bulat, luas dan terlihat menyeramkan. Aku ingin melaluinya, rasanya seperti ketagihan. Walau bulatan itu, belum terlewati sempurna.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Rival Terkuat Slow Fashion: Fast Fashion Masih Mendominasi Selera Masyarakat

18 April 2024   01:13 Diperbarui: 18 April 2024   01:16 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trend fashion memang ngga ada matinya. 

Berlomba-lomba berinovasi melahirkan produk fashion dari ujung kepala sampai ujung kaki. 

Tidak terkecuali, trend fashion pun terkadang ada masanya akan mengulang kembali trend fashion yang sempat trending di masa jayanya dulu.

Outfit tahun 90an contohnya, sempat kembali hits menjadi buruan penggila fashion. 

Bukan tanpa alasan kemunculan kembali fashion tahun 90an, karena kembalinya item fashion hits terdahulu sudah menjadi siklusnya dan dukungan besar terjadi melalui pengaruh social public figure kecintaan masyarakat.

Membahas soal fashion memang ngga akan ada abisnya, selalu ada hal baru untuk dibicarakan. 

Lupakan dulu tentang trend fashion sejenak, mimin disini mau sedikit membahas satu topik yang masih berkaitan nihh sama pembahasan berbau fashion.

Kalian pasti udah ngga asing kan mendengar merek-merek yang satu ini, seperti Zara, H&M, Uniqlo, Forever 21 dan masih banyak lagi. 

Kalau kalian penggemar sejati merek yang udah mimin sebutin di atas, kalian pasti ngerasa perubahan produk mereka ini sangat cepat.

Semisal, baru kemarin ke toko 1 bulan yang lalu udah pada ganti design produk baru lagi. 

Beda lagi kalau soal slow fashion, mereka ngga ngerasa wajib untuk mempercepat produksi mereka.

Mereka hanya mau memproduksi sekala kecil dan kualitas nomor 1 bagi mereka.

Kalian jadi ngga perlu khawatir bakal tertinggal sama design produk mereka.

Mimin, kasih bocoran lebih deh..

buat pembahasan slow fashion dan fast fashion.

 SLOW FASHION VS FAST FASHION 

Gambar di atas sangat menggambarkan situasi antara slow dan fast fashion. 

Sederhananya adalah fast fashion membuat dan menyuplai produk fashion sangat cepat dan dalam kuantitas yang sangat banyak. 

Perubahan yang begitu cepat, mengakibatkan tingginya angka konsumtif masyarakat. 

Rasanya harus selalu beli baru, karena design sudah cepat berganti.

Berbanding terbalik dengan slow fashion, dia hanya memasok item fashion untuk di jual dengan skala kecil dan timeless atau bisa dipakai dalam jangka waktu yang panjang.

Terus min, kenapa kok bisa bermusuhan di antara keduanya?

Okk, sini mimin bantu jawab yaa.

A. FAST FASHION 

Jadi, utamanya bagi orang-orang yang sangat memerdulikan keseimbangan di alam. 

Mereka sangat marah dengan produksi gila-gilaan fast fashion ini. 

Limbah yang dihasilkan amat sangat merusak lingkungan, upah yang diberikan tidak manusiawi dan tidak memerdulikan kesejahteraan karyawan.

Mereka mementingkan produksi gila-gilaan dalam jumlah yang sangat banyak dan menghasilkan harga jual yang bisa sangat murah untuk menarik lebih banyak konsumen dengan iming-iming diskon.

Bahkan gilanya lagi, bisa membunuh makhluk hidup lainnya yang tinggal berdampingan dengan manusia.

Seperti hewan di laut atau pun di air, karena tempat tinggal mereka ikut tercemar dengan bahan kimia yang terkandung di dalam produk tersebut.

Bahan baku yang digunakan oleh fast fashion ini sering kali menggunakan bahan yang susah diurai oleh alam, sehingga meninggalkan tumpukan sampah, mencemari lingkungan dan membuat kehidupan di alam menjadi tidak seimbang.

B. SLOW FASHION

 Soal slow fashion, berbanding terbalik sangat dengan fast fashion. 

Mereka sangat mengedepankan produksi dengan jumlah sedikit atau limited edition.

Penggunaan bahan baku ramah lingkungan, hasil produksi dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.

Soal kualitas mereka utamakan, tidak seperti fast fashion yang mengutamakan kuantitas dibandingkan kualitas. 

Mereka memproduksi dengan perlahan dalam memastikan kualitas yang dimiliki tetap terjaga.

Memanusiakan karyawan mereka dengan tetap menjaga kesejahteraan karyawan mereka, seperti tidak memberikan tekanan mereka untuk memproduksi cepat agar menghasilkan lebih banyak produksi.

Jadi udah tau kan sekarang bedanya slow dan fast fashion. 

Mimin sih, sejauh ini lebih tertarik sama item fashion dengan kualitas bagus, sesuai kebutuhan juga sama ramah dikantong mimin juga.

Mimin juga masih belajar buat ngga kalap beli item fashion banyak-banyak, belajar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan, memilih produk yang tidak menyakiti lingkungan.

Kasihan alam nanti tersakiti, cukup mimin aja yang tersakiti.

Kok, jadi curhat yaa....

Hahahahaha

So, mimin harap kalian udah bisa sedikit mengerti secara sederhana beetwen fast and slow fashion. 

Harapannya setelah kalian mengerti tentang topik ini.

Kalian bisa membuka mata hati kalian untuk bijak dalam membeli  dan memilih item fashion yang baik untuk diri sendiri dan untuk lingkungan juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun