Mohon tunggu...
ummu zahra khoirunnisa
ummu zahra khoirunnisa Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro

Bumi memang bulat, luas dan terlihat menyeramkan. Aku ingin melaluinya, rasanya seperti ketagihan. Walau bulatan itu, belum terlewati sempurna.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gen Z Cenderung Mudah Depresi

16 April 2024   16:48 Diperbarui: 17 April 2024   21:18 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z atau bisa dikenal sebagai generasi zoomer, adalah mereka yang lahir antara tahun 1996-2013. 

Generasi Z menggantikan posisi generasi sebelumnya yaitu generasi milenial. 

Istilah Gen Z ini menjadi topik hangat pembicaraan setiap kalangan, terutama di media sosial. 

Obrolan mengenai Gen Z ini tidak pernah ada habisnya, karena mereka sedang mendominasi kependudukan di dunia. 

Kelahiran anak-anak Gen Z bersamaan dengan kelahiran serta kemajuan perubahan teknologi. Julukan melek teknologi atau" digital native" diberikan pada generasi Z sebagai orang-orang yang tumbuh bersamaan dengan reformasi digital. 

Melansir dari McKinsey Health Institute, hasil survei Gen Z Global 2022 menyebutkan perempuan Gen Z berpotensi dua kali lipat lebih berisiko memiliki kesehatan mental yang buruk dibandingkan dengan laki-laki. S

ebagian besar hasil penelitian tersebut, generasi Z cenderung memiliki kesehatan mental yang buruk tanpa ada penyebab pasti.  

MacKinsey Health Institute telah menarik sebuah kesimpulan, ada beberapa faktor tertentu yang menyebabkan buruknya kesehatan mental Gen Z. 

Salah satunya pada faktor khusus usia yang dapat memengaruhi kesehatan mental, seperti tahap perkembangan, keterlibatan dengan layanan kesehatan, sikap keluarga atau masyarakat dan media sosial. 

Menurut laporan yang diterbitkan oleh American Psychological Association, Gen Z adalah generasi yang paling memungkinkan untuk melaporkan hasil kesehatan mental yang paling buruk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun