Mimpi
Mimpi ini terjadi sudah lama sekali dan sudah jadi tulisan beberapa tahun yang lalu, Karena tidak adanya ijin untuk meng share tulisan yang sama, karenanya ana tulis lagi dalam tulisan yang mungkin agak mirip dari tulisan sebelumnya.
Saat itu ana berada di suatu tempat untuk bekerja, pada suatu hari di waktu petang ba'da maghrib, ada yang mengajak kenalan, dia orang pondok pesantren, hanya saja waktu itu ngajak kenalan nya norak banget, sampai bikin marah.
Maaf kalau ceritanya tidak langsung ke inti, karena ini juga berhubungan dengan mimpi itu.
Beberapa hari sebelum kejadian perkenalan itu, ana mimpi, yang di dalam mimpi itu ana serasa berada di sebuah taman yang di Taman itu yang nampak menonjol hanya warna hijau semua, sedangkan orang-orang yang berada di taman itu semua memakai pakaian serba putih, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, yang perempuan memakai gaun panjang berwarna putih, termasuk ana sendiri juga memakai gaun berwarna putih, dan nampak di kepala para perempuan memakai mahkota bunga warna putih juga, seperti yang ana pakai.
Saat itu ana merasa aneh sekali berada di taman itu, karena tiada satupun yang ana kenal, bahkan saat berada di sana, perasaan seperti berbeda dengan usia yang sesungguhnya di alam nyata, namun di mimpi itu juga nampak seperti nyata.
Masuk ketaman itu melewati jembatan yang di bawahnya ada sungai yang airnya nampak jernih sekali, dengan bebatuan yang berlumut hijau tua, terkesan bahwa bebatuan itu tak pernah kering, jadi lumut nya terlihat hijau tua. Maa syaa Allaah...
Kemudian ana menyusuri taman itu sampai kedalam yang terdengar di sana begitu ramainya orang-orang, hingga membuat ana penasaran, ingin tau siapa saja yang ada di dalamnya, dan ternyata tak satupun di antara Mereka yang ana kenal.
Â
Hingga akhirnya sampai ke ujung taman, yang di sana ada ayunan, dan di ayunan itu ada seorang rajul dan yang terakhir yang ana lihat, hingga wajahnya tidak bisa terlupakan hingga bangun dan sampai kemudian berjumpa langsung dengan rajul tersebut di alam nyata. Maa syaa Allaah...
Kalau Allaah Subhanahu Wa Ta'ala sudah menghendaki, apapun yang tidak mungkin bisa jadi kenyataan.
Seiring berjalannya waktu, ana sudah menikah dan sudah diberi amanah anak perempuan.
Di tahun 2006, kala itu nenek ana sakit, ana ikhtiyarkan berobat ke dokter, tapi karena kurang sabar juga berobat ke dokter, ana sarankan nenek untuk berobat ke pengobatan alternatif bekam.
Ana cari info tentang pengobatan alternatif yang pernah ana temui di jalan ada plakat bertuliskan pengobatan alternatif hijamah atau bekam.
Setelah mendapatkan info, baru ana ke sana untuk konsultasi terlebih dahulu dengan di temani bapak ana.
Kesan pertama yang ana dapat dari thabib di pengobatan alternatif tersebut adalah, ana merasa sudah kenal lama sekali dengan thabib tersebut, merasa seperti sudah pernah berjumpa, namun ana lupa di mana.
Dan pada suatu hari ketika ana berjumpa dengan thabib tersebut, thabib tersebut berpenampilan seperti rajul di dalam mimpi ana di taman yang serba hijau itu. Maa syaa Allaah...
Dan ternyata sebelum Allaah pertemukan ana dengan thabib tersebut, sering juga ana mimpi berjumpa dengan thabib tersebut, hingga setelah berjumpa pun masih sering mimpi berjumpa dengan thabib tersebut. Perjumpaan dalam mimpi itu selalu di taman, walau setelah berjumpa langsung, mimpi nya bukan lagi di taman hijau seperti dahulu.
Namun seringnya mimpi berada di taman. Ada pula mimpi sedang kajian, dan beliau yang mengisi kajian, dan menjadikan ana partner, jadi saling kerjasama dalam mengisi kajian. Maa syaa Allaah... Indah sekali kalau mengingat mimpi-mimpi dengan beliau.
Hingga sampai sekarang jika di ingat juga masih mimpi itu ada, hanya sekarang memang sudah jarang, karena ana juga sudah tidak mempermasalahkan lagi. Dan hanya berharap semoga mimpi itu benar jadi nyata, karena dalam Alquran Surat Ar-Rahman ada ayat yang menyatakan tentang surga yang berwarna hijau tua.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 64)
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 65)
"Di dalam keduanya (surga itu) ada dua buah mata air yang memancar."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 66)
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 67)
Maa syaa Allaah...
Maha benar Allaah Subhanahu Wa Ta'ala dengan segala firman-Nya
Hubungan nya dengan orang pondok pesantren yang mengajak kenalan waktu itu, bisa jadi dia thabib tersebut yang ana lihat mirip dengan rajul yang ada di mimpi ana di taman yang serba hijau tua itu. Thabib tersebut juga alumni pondok pesantren yang ana tidak bisa menyebut kan pondok pesantren mana, biar hanya ana dan Allaah Subhanahu Wa Ta'ala yang mengetahui nya.
Wallahu a'lam bish shawwaab
Ummu Yusron
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H