Aku Mimi, kawan seseorang yang sedang kuceritakan ini. Suatu hari ia mengeluh padaku.
"Mi, aku benci ibuku."
"Lho, kenapa? Tak seharusnya kau benci pada orang yang melahirkanmu."
"Ibuku jorok."
"Husss! Jangan pernah lagi kau katakan itu. Bahkan jika orang tua kita kafir pun kita tetap harus berbuat baik padanya."
"Salah siapa, Mi? Kemaren teman-teman asrama bergosip di sebelah kamarku. Mungkin sengaja agar aku dengar. Mereka bilang membuang pembalut tanpa dibungkus itu menjijikkan. Masih ada darahnya. Katanya, apa aku tidak diajari ibuku?
Ibuku memang begitu, Mi. Tak pernah keberatan jika aku melakukan yang sama."
"Humm memang menjijikkan. Anggap saja adaptasi hidup di asrama. Hidup dengan orang berbeda dengan hidup di rumah sendiri. Di sini kita harus memperhatikan kenyamanan orang lain."
"Ibuku memang jorok, Mi."
"Tak usah menyalahkan ibumu."
"Kenapa ibuku tak mengajari, Mi. Aku baru tahu kalau itu jorok."