Malang melintang di dunia bisnis telah dialami dara berusia 22 tahun ini sejak duduk di bangku kelas 2 SMA. Aldila Dipamela begitu nama panjang gadis berhijab ini telah mencoba berbagai jenis kegiatan bisnis di usianya yang terbilang masih muda. Bisnis yang dijalaninya pertama kali adalah berjualan kerajinan tangan dari bahan flanel, bisnis tersebut dijalaninya bersama temannya. Saat itu Ila begitu ia disapa bertindak sebagai penjual sedangkan temannya yang memang memiliki hobi membuat kerajinan tangan sebagai pengrajin. Produk kerajinan tangan berupa aksesoris kalung dan gelang tersebut ia tawarkan kepada teman-temannya, dan siapa sangka ternyata banyak yang membeli produknya.
Selepas SMA, gadis cantik yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Siliwangi Tasikmalaya ini mulai merambah berbagai bisnis, seperti usaha fotokopi yang dijalani bersama temannya, kemudian berjualan jam tangan, reseller tas, hingga menjadi reseller beraneka macam baju yang sebagian besar stoknya ia ambil dari Tanah Abang, bahkan dari perputaran bisnis tersebut ia berhasil mendirikan butik kecil di teras rumahnya. Seiring berjalannya waktu timbul kebosanan dalam diri Ila, ia ingin berinovasi dengan menciptakan produk sendiri, dan dari ide yang dimilikinya, pada tahun 2011, terciptalah sebuah produk kombinasi antara kelom dan rajut yang diberi label RYLA yang memproduksi barang berupa tas dan alas kaki. Bisnis ini diawali dengan modal yang relatif kecil yaitu sekitar Rp 500.000. Produk yang ditawarkan oleh RYLA ternyata mendapat respon yang positif dari masyarakat, bahkan saat ini pesanan sudah datang dari luar negeri. Dari modal kecil itu, kini ia bisa meraup omset sampai puluhan juta per bulannya. Ila tidak main-main dalam mempertahankan kualitas produk, ia percaya diri dan tidak takut jika harus bersaing dengan pasar dalam negeri maupun asing. Sebab menurutnya, produk-produk yang ditawarkan oleh RYLA ia ciptakan berasal dari ide-ide original yang menjadikannya memiliki ciri khas tersendiri dan dipadukan dengan bahan-bahan berkualitas. Dalam berbisnis Ila tidak hanya sekedar mencari keuntungan semata, tetapi ada misi mulia juga yang ingin dicapainya yaitu menjadikan bisnis yang digelutinya ini untuk mendayagunakan lingkungan sekitar agar setidaknya mengurangi pengangguran. Itulah sebabnya, dalam mengerjakan produk handmade ini, Ila memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di Tasik.
Sosok Adila Dipamela, yang pernah terpilih sebagai wirausaha muda tingkat Jawa Barat kategori Industri mahasiswa ini, memang inspiratif. Di usia yang belia ia telah mandiri dengan bisnis yang dimilikinya. Melihat banyaknya pengalaman yang pernah dialaminya, khususnya dalam dunia bisnis, tidak berlebihan jika dikatakan she’s born to be womenpreneur. Satu tips yang diberikan oleh Ila bagi perempuan yang ingin mengikuti jejaknya terjun di dunia wirausaha, yaitu tetap semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H