Mohon tunggu...
Ummu Najla
Ummu Najla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Never give up!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Integritas Nasional

27 Oktober 2023   22:57 Diperbarui: 27 Oktober 2023   22:59 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Urgensi Integritas Nasional
     Urgensi yang merupakan kata dasar dari "Urgent" mempunyai akhiran "i" yang berarti sesuatu yang menjadi bagian atau berperan besar atau merupakan barang yang  sangat penting. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengatakan keadaan Urgensi adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan atau sesuatu yang sangat penting.
     Integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu "Integrasi" dan "Nasional". Integrasi berasal dari bahasa Inggris Integrate yang berarti menyatupadukan, menggabungkan, menyatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memadukan artinya mencampurkan hingga menjadi satu kesatuan yang  utuh.. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris yang berarti negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bersifat nasional dan mencakup seluruh wilayah negara.
      Integrasi nasional adalah upaya dan proses menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada dalam suatu negara untuk menciptakan keharmonisan dan keharmonisan nasional. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang sangat besar baik secara budaya maupun teritorial.
      Di satu sisi berdampak positif bagi negara karena kita bisa memanfaatkan sumber daya alam Indonesia secara bijak atau mengelola kekayaan budayanya untuk kesejahteraan rakyatnya, namun selain mendatangkan manfaat, juga justru menimbulkan permasalahan baru. Kita tahu bahwa kekayaan daerah dan budaya  menghasilkan kepribadian atau manusia  yang berbeda-beda sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
- Konsep integrasi nasional terbagi secara vertikal dan  horizontal, yaitu:
      Konsep integrasi nasional  vertikal meliputi bagaimana menyatukan masyarakat dan pemerintah dengan hubungan yang terintegrasi secara vertikal. Konsep ini juga mencakup bagaimana menyatukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
      Konsep integrasi nasional horizontal mencakup cara menyatukan masyarakat Indonesia yang sangat beragam.. Bagaimana membangun identitas nasional yang sama meskipun masyarakatnya berbeda golongan, agama, suku, dan identitas lainnya.
* Berikut persyaratan integritasnya:
- Anggota masyarakat yakin bahwa mereka telah berhasil memenuhi kebutuhan  satu sama lain.
- Menciptakan kesepakatan bersama tentang norma-norma dan nilai-nilai sosial yang harus dilestarikan dan dijadikan pedoman.
-Norma dan nilai sosial digunakan sebagai aturan normatif dalam melaksanakan proses integrasi.
Faktor-faktor pembentuk integrasi nasional
1. Adanya faktor sejarah seperti nasib masyarakat kolonial.
2. Kecintaan masyarakat terhadap negaranya.
3. Keinginan persatuan sesuai  sumpah pemuda  tanggal 28 Oktober 1928.
4. Ada konsensus dan konsensusasional dalam bentuk lagu kebangsaan dan bendera.
~ Faktor penghambat integrasi nasional
a. Adanya ancaman eksternal seperti terorisme
b. Kondisi sosial yang heterogen menyulitkan suatu negara untuk melakukan integrasi.
c. Tidak adanya pemerataan pembangunan membuat banyak daerah iri satu sama lain.
Ada faktor internal yang dapat memisahkan beberapa wilayah diantaranya,
Wilayah suatu negara terlalu luas.
Teladan Keutuhan Negara
Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia  diresmikan pada tahun 1976.. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat pendopo seluruh provinsi di Indonesia (saat itu ada 27 provinsi). Setiap stand menampilkan rumah adat serta berbagai jenis produk budaya  provinsi seperti adat istiadat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dll.
Sikap toleran antar umat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan agama teman, tetangga atau saudara, kita harus saling menghormati.
Sikap hormat dan rasa memiliki terhadap budaya daerah lain, bahkan ingin mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatera, belajar menari legong  salah satu tarian tradisi Bali. Selain pendopo seluruh provinsi di Indonesia, kompleks Taman Mini Indonesia Indah juga mempunyai bangunan tempat ibadah agama resmi  Indonesia, khususnya Masjid (bagi umat Islam), Gereja (bagi Kristen dan Katolik), Pura (bagi umat beragama Hinduisme) dan monastisisme (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, saat itu hanya ada 5 (lima) jenis agama resmi yang ada di Indonesia.
      Menurut Myron Weiner, integrasi adalah  proses  menyatukan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam masyarakat ke dalam satu  wilayah untuk membentuk identitas nasional.
      Dalam buku Wawasan Nusantara (2020) karya Sri Widayati dijelaskan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan upaya awal berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia. Peristiwa bersejarah ini sekaligus menandai  tekad mempersatukan bangsa Indonesia.
      Oleh karena itu, integrasi nasional lahir karena integrasi nasional diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan jati diri bersama, memperkuat jati diri bangsa, dan membangun persatuan bangsa yang kokoh.
Faktor pembentuk integrasi nasional
1. Rasa kebersamaan dan perjuangan.
2. Mendambakan Persatuan
3. Cinta Tanah Air.
4. Bentuk-Bentuk Idealisme Nasional.
5. Budaya gotong royong.
6. Memprediksi Ancaman Luar Negeri.
     Banyak bukti nyata mengenai pelaksanaan integrasi nasional di Indonesia. Salah satu bukti nyata yang bisa diketahui siapa pun adalah semboyan negara Indonesia. Motto Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Makna semboyan ini adalah walaupun berbeda namun tetap satu.
     Integrasi nasional  dengan demikian dicapai dengan menghormati perbedaan-perbedaan sosial. Hal ini sejalan dengan visi multikultural, yang menyatakan bahwa semua elemen mempunyai nilai dan tempat yang sama, sehingga setiap orang berhak atas kesempatan untuk berkembang.
Tantangan integrasi nasional  yang dapat diidentifikasi saat ini antara lain:
1) ketidakadilan; 2) penegakan hukum; 3) pertambangan; 4) aspirasi masyarakat tidak terkomunikasikan; 5) kesenjangan sosial; 6) KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme); 7) diskriminasi; 8) kemiskinan; 9) keterasingan; Korupsi.
Hasil  Integrasi Nasional  
-- Adanya semangat solidaritas dan integritas dalam berbangsa, berbahasa, dan tanah air Indonesia.
- Mempunyai kesamaan watak dan pandangan hidup bangsa, yaitu Pancasila.
- Ada semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi beragama yang kuat.
     Dalam hal ini diperlukan integrasi nasional untuk menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada. Integrasi nasional merupakan upaya menyatukan segala perbedaan dan membangunnya menjadi satu kesatuan. Poin-poin penelitian dalam integrasi nasional adalah manfaat, syarat dan faktor pembentuk integrasi internasional.
- Cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat integrasi nasional adalah sebagai berikut:
1. Menghargai perbedaan yang ada dan tidak melakukan diskriminasi ras.o
2. Mengakui bahwa setiap masyarakat mempunyai kebebasan beragama dan beribadah menurut keyakinannya.
3. Melindungi keadilan bagi semua orang, tanpa memandang perbedaan status sosial.
      * Cara menjaga integrasi bangsa di era globalisasi di kalangan remaja antara lain:
1. Meningkatkan semangat kebangsaan dan  cinta tanah air.
2. Menghargai dan meningkatkan rasa toleransi terhadap perbedaan suku, ras, agama dan golongan.. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat.
3. Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dalam lingkungan apapun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun