"Zaman now" banyak ilmu tapi sedikit kontemplasi.Â
hilang arah, orang jadi sasaran.
Begitu hidup?
apa yang sebenanrya dicari?
Apa yang sebenanrya dimaksud dengan hidup?
ilmu tanpa akhlak seperti anak panah yang tak tepat melesat pada target.Â
Selalu mengardik kata tanpa tahu ada jiwa yang terluka
Ada orang kata
kalimat bukan hanya sekadar kata semanis puisi.Â
namun manusia tanpa puisi seperti kayu tak berduri
iya akan mati
dan tak berseni.
--
"Ke-m-ba-li"
Aku rindu pulang
meninkmati tanah air Indonesia
sejenak;
rindu, enyahlah
menjadi
bebas
angkasa, bakÂ
langit
itu!
kau tunjuk sembari berbisik jalan pulang.Â
Ayo kebali
punah sepi
dan lari... !
--
"Diam itu Kuat?"
Izinkan aku sejenak menumpahkan adonan dalam makna
bertumpuk kiranya ungkapan menjadi peluru diam
kekuatan hanyalah pada "sang berkursi "
yang dibawah diam, atau mati dengan materi!
ah sudah engkau tidak bisa mengelak dengan nasib
tapi engkau bisa berdoa akan keadilan Sang Hakiki maha tahu.
sedari sehat bernapas, ayo kejar langit!
Sang Penakluk..
taklukkan hal biruÂ
baru
haru
dan gembira, hurra!
------
"Suratku dalam Doa"
Tepat kemarin tanggal 12 September 2019,
Aku linglung
 sedih hati; bapak ilmu pengetahuan itu menghilang
dari dunia
Aku bingung
karena aku polos dan tak percaya
bahwa aku benar-benar tak bertemu sekalipun mungkin
"suatu saat kelak bisa bersilaturrahim pak.."
pada pengetahuan tanpa batas
Aku melihat pesanmu pada anak bangsa bahwa kita harus cerdas dan tangguh di dalam kemampuan kita
berjuang untuk bangsa
bagaimana bisa aku lupa
petanyaannya,
apakah aku bisa menjadi harapn untuk kedepan
yang berapi-api semangatÂ
tak henti
yang dirindu nanti
Semoga buncahan rahmat mengalir untukmu Prof. B.J. Habibie di sisi-Nya amiin.
Eyang, semoga aku bisa mewarisi cahaya literasi di matamu yang jernih
terpancar pada tutur katamu yang bersih
meski engkau teladan
engkau tetap penuh dengan lautan hati
mencintai bangsa ini
yang mesti haru berjuang 1000 tahun lagi;
AKU?
Kind regards,
Ummul, 14/09/2019