Mohon tunggu...
Ummul Hasanah
Ummul Hasanah Mohon Tunggu... Ilustrator - Fb: Hs Afsya (Ummul Hasanah)

Saya adalah Seorang Traveler of Dream. lagi bertugas di Suva, Fiji. Indonesia :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Indonesiaku

24 Desember 2018   12:18 Diperbarui: 24 Desember 2018   12:45 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesiaku

seperti jauh pukat namamu berdengung

Ibu pertiwi yang berada pada kesuburan

di sisi lain engkau juga penuh ancaman 

dari doa yang dalam

semoga engkau baik-baik saja

maafkan para tangan manusia 

yang mungkin engkau tak berkenan melihat ketidakadilan

disini menikmati napas segar 

sedang cuaca di sana sedang gentar

semoga engkau baik -baik saja,

mungkin sebagian orang beranggapan bahwa puisi adalah sebagai bumbu pemanis kata

namun doa,

harapan,

anak muda masih menyala

mengiringi kemerdekaan dari sebuah sisi kekurangan

mungkin dari sang penguasa

dan rakyat yang masih belum menikmati asa

ini bukan lagu nasionalis

namun setidaknya

suara kecil melalui ratapan kata adalah doa yang terus mengalir

aku ditanya,

"kenapa engkau yakini perkataan adalah doa?"

karena ia  menjadi nyata

tak bisa diterka logika

bahkan profesor antariksa pun

atau Masaru Emoto tentang kekuatan kata?

ya, semua bermassa aksi dan reaksi,

dan sampai detik ini

kenapa sebagian dari kita tak paham makna dalam dari perkataan hati

yang ia akan mejadi keruh jika teraliri hal yang merugi

yang selalu khilaf keluar dari lisan diri

Indonesia,

ajari lah kami tentang jawaban yang tepat

jika abdi kurang dari sekadar martabat tinggi

akan kesenjangan sosial

yang saat ini rawan terukur oleh materi dan perubahan globalisasi

Berikan aku satu kesempatan

untuk mengguncangkan keraguan menjadi optimisme

yang lalu menjadi datang berkekuatan

muda mudi karya

sampai titik penghabisan

setidaknya doakan diri ini

ketika tiada

engkau tetap mengalir dalam kemerdekaan kata

aliri kami arti ketahanan tuk tak menyerah

menggadaikan diri untuk penjajah kuasa

semoga kami adalah pemudi dengan karakter kepemimpinan

yang tak kan tergoyahkan sampai kami melindungi;

kurangmu menjadi kekuatan tanpa batas

Suva, St. Gordon , 24 Desember 2018

*ikut berduka dengan segala fenomena dan atmosfir keadaan tanah airku.. ajari kami ketegaran di alam pengabdian yang berbeda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun