aku membenci puisi
bukan karena kata orang karena virus melankolisÂ
akan tetapi membuatku untuk mengisi cerita yang tak tuntas
pena, kertas,
dan dengannya akupun lepas
SpasI tak tergantikan
akui engkau adalah salah satu imaji yang berwujud teladan
dalam fana dan kuatnya menjadi pemuda yang bermimpi
aku mencoba untuk sekian kalinya
menutup pintuku yang tak seorangpun bisa menobrak
sampai
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!