Semakin hari, penjahit yang meminta kerja sama semakin banyak. Ongkos untuk jasa memang lumayan dan adil, karena dihitung per-buah. Semakin produktif, pemasukan pun semakin besar. Dan ini sedikit membantu perekonomian mereka, karena keuangan keluarga di sekitar kami rata-rata menurun akibat pandemi.
Hari demi hari kegiatan usaha yang terus berjalan adalah pembuatan masker. Hingga pada suatu titik, para penjahit yang bekerja sama tidak sanggup memproduksi masker sesuai jumlah yang dipesan. Ini adalah masalah yang cukup serius. Saya pun berusaha mencari solusi yang efektif dan bisa dikerjakan secepat mungkin, demi kredibilitas.Â
Hal yang paling realistis adalah mencari penjahit dengan produktivitas tinggi. Akhirnya, titik terang pun datang. Setelah mencari konveksi besar sebagai mitra, semua menjadi lancar kembali. Mereka unggul di bidang produksi, dan saya akan bekerja keras di pemasaran, itulah kesepakatannya.
Sampai pertengahan tahun 2021, tak disangka jumlah masker kain yang terjual menembus puluhan ribu buah. Sebagai rasa syukur, kami memberi gratis masker kain untuk orang-orang terdekat, keluarga juga lembaga pendidikan di sekitar rumah. Masuk akhir tahun 2021 penjualan menurun drastis, karena sudah banyak yang menjual dan rata-rata setiap orang sudah memiliki masker dengan jumlah cukup. Tapi saya tidak menyesal karena unit usaha utama sudah kembali pulih.
Pendapatan dari berjualan masker, bisa membiayai hidup selama pandemi juga menambah modal usaha. Selain itu, mesin dan alat produksi baru bisa terbeli untuk memproduksi komoditas lain, setelah penjualan masker berhenti total.Â
Keuntungan non-fisik pun saya rasakan, yaitu keberanian untuk mencoba. Mengambil peluang dalam segala situasi, dengan tetap menjaga etika bisnis. Ringkasan dari pengalaman usaha saya selama pandemi adalah:
Seni Menangkap peluang Usaha
Banyak cara menangkap peluang, sesuaikan dengan kemampuan dan sumber daya yang ada, diantaranya: